Porospro.com - Sebuah jalan raya baru saja diresmikan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China. Jalan tersebut unik karena ada bagian yang terbelah dua di tengahnya, gegara ada rumah kecil di sana.
Dikutip dari DailyMail, terlihat sebuah rumah berukuran kecil terjepit di antara dua tembok besar pembatas jalan raya. Karena jalanan yang mengapitnya sangat tinggi, rumah tersebut seperti berada di dalam sebuah lubang.
Berukuran 40 meter persegi, rumah itu menyempil di antara jalanan beraspal mulus. Ruas jalan selebar empat jalur belum lama ini selesai dibangun dan diresmikan.
Stasiun Televisi Guandong mengabarkan kalau pemilik rumah, seorang perempuan bernama Liang, menolak segala tawaran kompensasi yang diberikan pemerintah. Maka saat tetangga-tetangganya satu per satu pergi, dia tetap bertahan di sana sampai hari ini.
Meski kini tidak punya tetangga dan harus hidup di tengah jalan raya, Liang mengaku tidak menyesal.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tapi (sebenarnya) terasa tenang, ini terasa membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," klaim Liang.
Disebutkan kalau Liang meminta empat buah unit apartemen sebagai ganti atas penggusuran rumahnya. Namun pemerintah menolak usulan itu dan hanya bersedia mengganti dengan dua unit apartemen.
Pemerintah setempat juga sudah menawarkan kompensasi lain berupa tempat tinggal plus uang cash. Namun tetap saja penawaran itu ditolak.
Keputusan Liang mempertahankan rumahnya dan membuat jalan raya yang melintasi wilayah itu sampai terbelah jadi pembicaraan hangat di media sosial China. Apalagi dia satu-satunya pemilik rumah yang memilih bertahan dan menolak penawaran ganti rugi.
Disebutkan kalau di kawasan tersebut tadinya ada 47 kepala keluarga dan tujuh perusahaan. Semuanya kini sudah pindah setelah menyepakati ganti rugi dengan pemerintah, kecuali Liang.
Keberadaan rumah Liang di tengah jalan raya itu menyulitkan para insinyur saat membangun jalan. Mereka harus mengkalkulasi ulang perhitungan keselamatan pengendara yang melintas di sana.
Meski begitu, pemerintah setempat dikabarkan masih menjalani negosiasi untuk membujuk Liang meninggalkan rumahnya.
Fenomena pemilik rumah menolak dipindahkan dalam pembangunan jalan bukan kali ini saja terjadi. Di sana sampai ada julukan sendiri untuk situasi seperti ini, yang dinamai dengan 'Nail Houses' alias 'Rumah Paku.
Sumber: detik.com
Tulis Komentar