Porospro.com - Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menggelar kembali latihan militer tahunan secara gabungan usai tertunda oleh pandemi virus Corona (COVID-19). Latihan militer gabungan yang dimulai Selasa (18/8) waktu setempat ini, berpotensi memancing kemarahan Korea Utara (Korut).
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/8/2020), latihan militer ini digelar saat ketegangan antara Korsel dan Korut tengah meninggi setelah Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea pada Juni lalu dan mengancam akan mengambil langkah militer.
Korut diketahui selalu memberikan reaksi keras terhadap setiap latihan militer gabungan yang digelar oleh Korsel dan AS. Rezim komunis ini selalu menganggap latihan militer gabungan sebagai latihan kedua negara itu untuk menginvasi Korut.
Kepala Staf Gabungan AS dalam pernyataannya menyebut bahwa latihan militer yang bernama Latihan Pos Komando Gabungan itu akan digelar mulai Selasa (18/8) waktu setempat hingga 28 Agustus mendatang. Disebutkan bahwa latihan gabungan ini 'fokus pada menjaga postur pertahanan' kedua negara.
"Setelah mempertimbangkan situasi terkait, seperti situasi COVID-19, secara menyeluruh," sebut Kepala Staf Gabungan AS soal alasan yang mendasari untuk menggelar kembali latihan militer gabungan ini.
Latihan militer gabungan antara Korsel dan AS tertunda oleh pandemi Corona, terlebih setelah lonjakan kasus terdeteksi di wilayah Korsel yang memicu kekhawatiran soal gelombang kedua.
Pada Selasa (18/8) waktu setempat, otoritas Korsel melaporkan 246 kasus Corona dalam sehari. Ini merupakan hari kelima, secara berturut-turut, saat Korsel mencatat tambahan kasus harian yang mencapai tiga digit angka. Dengan tambahan itu, total 15.761 kasus Corona terkonfirmasi di Korsel, dengan 306 kematian.
Sumber: detik.com
Tulis Komentar