Disorot Media Asing Pembukaan Bali untuk Turis

Disorot Media Asing Pembukaan Bali untuk Turis

Porospro.com - Gerbang Bali bakal dibuka pada 11 September untuk turis asing karena dianggap pertepatan dengan hari baik dalam kalender Hindu. Rencana itu menjadi sorotan media asing.

Wisata Bali mati suri karena pandemi virus Corona. saat ini, Pulau Dewata telah kembali dibuka, namun khusus untuk wisatawan nusantara.

Pemerintah Bali mewacanakan untuk membuka pintu bagi turis asing pada 11 September. Merujuk aktivitas turis yang lalu-lalu, mereka biasanya akan datang ke pantai, gunung, sawah, pura, hingga resor-resornya. Alasan utama dibukanya lagi wisata untuk turis asing itu demi menghidupkan kembali hotel-hotel yang sudah kehilangan penghasilan sejak Februari.

CNN Travel memberikan perhatian ekstra rencana Bali bagi turis asing pada September itu. Sebab, risikonya terlalu besar.

Wakil Gubernur Bali dan juga mantan ketua asosiasi hotel dan restoran, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan bahwa tanggal tersebut masih tentatif. Tapi, pembukaan kembali sangat penting bagi perekonomian pulau tersebut.

"Pandemi COVID-19 merupakan bencana paling dahsyat bagi pariwisata Bali. Ini jauh lebih buruk daripada bom Bali, baik yang pertama maupun yang kedua, dan lebih buruk dari gabungan semua letusan Gunung Agung," ujarnya.

Okupansi hotel di bulan Juli turun lebih dari 99 persen dibandingkan tahun lalu. Pulau Dewata kehilangan sekitar Rp 9,7 triliun rupiah pendapatan setiap bulan.

Puluhan ribu pekerja lokal telah dihentikan, umumnya tanpa dibayar. Ribuan orang lainnya kehilangan pekerjaan formal dan banyak pekerja di perekonomian pariwisata informal Bali benar-benar putus asa.

Beberapa warga Bali balik lagi ke pekerjaan tradisionalnya. Di antara mereka ada yang menjadi petani, berkebun hingga menjadi nelayan. Namun, ada pula yang tak memiliki tempat berlabuh lagi selain di pariwisata.

11 September, sebentar lagi tiba waktunya. Turis internasional harus berhadapan dengan karantina 2 minggu di awal dan akhir liburan yang terbilang singkat.

Sementara itu, sebagian besar asuransi perjalanan tidak akan menanggung kunjungan ke destinasi yang tidak direkomendasikan oleh pemerintah. Diplomasi pemerintah amat berpengaruh di sini.

Kebanyakan turis Bali berasal dari Australia. Di sisi lain, warganya dilarang bepergian, apalagi berlibur, jika tidak memiliki izin yang mendesak dan Indonesia masih diragukan soal penanganan COVID-19.

Bali sendiri sudah membuka pintunya bagi wisatawan nusantara mulai 31 Juli lalu. Kini, kurva infeksi COVID-19 di sana berhasil ditekan di angka 50 kasus per hari.

Di sisi lain, upaya untuk membangun koridor perjalanan dengan negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, dan China masih belum membuahkan hasil. Pendekatan penanganan pandemi virus Corona di Indonesia dianggap sangat berbeda.

Keputusan akhir tentang kapan pembukaan Bali bagi turis internasional berada di tangan pemerintah pusat di Jakarta. Ini menentukan kapan visa turis dapat dikeluarkan.

 

Sumber: detik.com

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: redaksiporospro@gmail.com Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar