Porospro.com - Arab Saudi mencegat rudal atau serangan pesawat tak berawak di Riyadh pada Sabtu (23/1). Serangan ini telah berulang kali dilakukan oleh milisi Houthi Yaman sejak 2015.
Pengguna media sosial mengunggah video tentang gambaran seperti ledakan di udara di Riyadh. Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
"Saya mendengar suara keras dan mengira ada sesuatu yang jatuh dari langit," kata seorang warga yang tinggal di distrik Al-Sulaimaniyah Riyadh.
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman mengatakan pihaknya telah mencegat dan menghancurkan target udara musuh yang menuju Riyadh.
Houthi tidak segera mengakui peluncuran rudal atau drone ke Riyadh tersebut.
Dikutip Aljazirah, Bandara Internasional Raja Khaled Riyadh mengatakan ada sejumlah penundaan penerbangan.
Kedutaan Amerika Serikat di Riyadh mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk tetap waspada jika terjadi serangan tambahan di masa depan.
Arab Saudi telah berulang kali menjadi sasaran Houthi sejak intervensinya dalam perang saudara Yaman pada 2015.
Namun, jarang sekali drone dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi mencapai ibu kota kerajaan yang berada sekitar 700 kilometer dari perbatasan Yaman.
Menurut Menteri Luar Negeri AS yang baru, Antony Blinken, pemerintahan Biden akan segera meninjau kembali penunjukan pemberontak Houthi Yaman sebagai teroris.
Dia mengatakan akan segera meninjau pelabelan pemberontak oleh pemerintahan Donald Trump.
Upaya ini mempertimbangkan kekhawatiran label tersebut akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah digambarkan sebagai yang terburuk di dunia.
Sumber: republika.co.id
Tulis Komentar