Menyebrangi Jembatan Reyot di Sungai Bela

Menyebrangi Jembatan Reyot di Sungai Bela

Porospro.com - "Krek, krek, krek," iringan bunyi ini seirama disetiap langkah kaki ketika menyebrangi Jembatan Sungai Mandrong, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Senin (1/2/2021) kemarin.

Jembatan itu adalah satu-satunya akses penghubung antara RT 1 dan 2 dengan RT 3 dan 4. Posisinya tepat di bagian hilir Sungai Bela. Lebih dari 500 KK atau sekitar 4 ribuan warga seberang sana harus menginjak papan-papan kusam yang tersusun di atasnya.

Sekilas, penyebrangan ini tak mungkin dilewati disetiap saat, apalagi kendaraan bermotor. Namun nyatanya, sore itu paling lama berselang 1 menit saja, alas jembatan dengan panjang kurang lebih 70 meter dan lebar sekitar 2,5 meter ini kembali dipijak.

Porospro.com sempat mencoba menyebrang. Saat langkah pertama, bunyi "krek" mulai berbisik. Kaki semakin kedepan dan akhirnya, nyaris terperosok. Pasalnya di sela-sela antara papan satu dengan papan lainnya tidak semua menyatu rapat.

Hampir sampai di tengah, diterjang ombak yang tak ada habis-habisnya bikin jembatan ini terasa bergoyang, ke kiri dan ke kanan. Porospro.com pun kembali ke pinggir.

Kondisi jembatan ini diakui warga sudah sempat roboh. Diperbaiki secara swadaya. Tongkat utama di tengah sana ada batang kelapa. Entah berapa lama ketahanannya, warga setempat menyebutnya cukup untuk sementara.

"Karena memang ini satu-satunya, mau dari mana lagi kalau tidak lewat sini," kata salah seorang warga Desa Sungai Bela, Hendriyano.

Rumah Dano, panggilan akrab Hendriyano, sangat dekat dari jembatan. Dia menyaksikan setiap kejadian-kejadian di jembatan tersebut. Tidak sekali penyebrang terperosok di sela papan itu.

"Yang pasti menggunakan jembatan ini ketika anak-anak berangkat ke sekolah, warga beribadah ke Mushola, dan berbelanja ke pasar," paparnya.

Kepala Desa Sungai Bela, Agusman saat dikonfirmasi mengaku 3 tahun terakhir selalu dibahas dalam Musrenbang. Dan setiap bahasan, jembatan tersebut selalu masuk 5 prioritas remcana pembangunan.

"Padahal tahun 2018 lalu sudah dianggarkan Rp500 juta, bahkan pihak Dinas PU sudah turun. Tapi dirasionalisasi," ucapnya.

Sepertinya, mimpi masyarakat mendapat pasilitas jembatan beton masih jauh. Bagaimana tidak, berdasarkan seratus lebih total rencana pembangunan tahun 2021 di sirup.lkpp.go.id, tidak tercatat untuk jembatan Sungai Mandrong, Desa Sungai Bela. red

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan

Melepas Jenuh di Sekolah Alam


Tulis Komentar