Porospro.com - Bukan hanya hari-hari lain, di hari raya Idul Fitri juga disempatkan ummat Muslim berziarah ke Makam Syekh Abdurahman Siddiq Bin Muhammad Afif Al Banjari. Termasuklah pejabat tinggi daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Pada lebaran kedua contohnya, atau bertepatan 2 Syawal 1442 H. Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H Syamsuddin Uti melakukan Silaturahmi dan sekaligus berziarah ke Makam Syekh Abdurahman Siddiq bin Muhammad Afif Al Banjari atau yang dikenal Tuan Guru Sapat di Kecamatan Kuala Indragiri.
Silaturahmi dan Ziarah yang dilakukan Wakil Bupati ke Sapat ini bertepatan hari Raya Idul Fitri dan sekaligus melihat secara lansung penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 diwilayah tersebut.
Mengingat, makam Syekh Abdurrahman Siddiq ini ramai dikunjungi masyarakat yang datang tidak hanya dari Kabupaten Inhil.
Tetapi dari berbagai seluruh daerah bahkan dari mancanegara seperti; Malaysia yang ingin berziarah. Sebagai salah satu tempat wisata religi dimasa pendemi Covid-19 ini kita harus mengikuti himbuan Protkes.
Pada kunjungan ini yang dipimpin lansung Wabup H.Syamsuddin Uti yang lebih akrab disapa Abah SU ini didampingi Hj. Laila Fitriana yang juga cicit dari Tuan Guru Sapat dan warga masyarakat sekitar dan sekaligus melakukan Pembacaan Yasin dan Do'a.
"Kedatangan kita keseni guna memastikan daerah ini, wilayah makam tuan Guru Sapat dimasa pendemi Covid-19 kita harus selalu mengikuti himbauan Protkes. Disamping itu kita juga berdoa kepada Allah SWT dengan bertawassul melalui Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq sebagai salah seorang waliyullah agar diberikan kesehatan dalam memimpin Inhil sebagai Wakil Bupati," ungkap Wabup SU usai memimpin Do'a.
Sebagaimana diketahui, Almarhum Syekh Abdurrahman Siddiq adalah seorang mufti Indragiri. Jazadnya dimakamkan di Kampung Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Saban tahun, makam almarhum ulama besar ini selalu digelar haul akbar yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) karena dihadiri dari berbagai penjuru se-Nusantara. Bahkan dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Untuk sampai ke sana, wisatawan tidak hanya sebatas lewat jalur laut. Sebab selama ini, pengunjung/peziarah tuan guru Syekh Abdurrahman Siddiq selalu menggunakan transportasi laut yakni menggunakan Speedboat.
Yang mana, dari Tembilahan untuk menuju pelabuhan Hidayat menggunakan speedboat selama kurang lebih 1 jam atau menggunakan perahu pompong selama kurang lebih 2 jam. Dan dari pelabuhan Hidayat, lokasi tidak terlalu jauh dan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Padahal, jalur darat dari ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) juga dapat ditempuh yakni menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor). Dari Tembilahan, menghabiskan waktu kira-kira 1 jam saja. Meski sedikit terdapat rintangan akibat kondisi setapak masih belum maksimal, namun wisatawan dapat menikmati alam hijau dari pepohonan kelapa milik masyarakat.
Dari Tembilahan, wisatawan harus melewati bagian hilir kota melintasi kelurahan Sungai Perak (Kampung Cinta Kasih) hingga Terusan. Sesampainya di kampung Terusan, wisatawan terpaksa menyeberangkan kedaraannya menggunakam pompong yang selalu siap di sana. Biayanya pun tidak begitu tinggi, mulai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.
Menyeberang ke sana, wisatawan sudah memasuki Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), satu kecamatan dengan makam tuan guru Syekh Abdurrahman Siddiq, tepat di Desa Teluk Dalam.
Menyusuri jalan setapak, wisatawan dipastikan tidak akam sesat. Pasaknya, setiap simpang selalu ada petunjuk menuju Makam. Alternatif jalur darat ini benar-benar menyegarkan raga karena melewati alam perkampungan yang asri. (Adv)
Tulis Komentar