Porospro.com - Gubernur Riau, H Syamsuar melaksanakan penanaman bibit pohon mangrove perdana di kawasan wisata Pantai Terumbu Mabloe, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (14/7/2021).
Sore itu, Gubri didampingi oleh Bupati Inhil HM Wardan dan dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, Dandim 0314/Inhil serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir lainnya.
Turut hadir Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Irpana Nur SHut MSc.
Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bahwa di Daerah Riau pesisir sering terjadi abrasi akibat gelombang air pasang surut.
"Dengan reboisasi mangrove, kami berharap program ini dapat menjaga kelestarian lingkungan terutama menjaga dari terjadinya abrasi," tutur Gubernur yang melaksanakan penanaman bibit pohon Mangrove secara simbolis.
Gubernur mengungkapkan, penanaman bibit pohon Mangrove dapat memulihkan ekosistem sekaligus membantu pemulihan ekonomi daerah sehingga berdampak pada ekonomi nasional.
"Mudah-mudahan adanya program penanaman mangrove ini, dalam situasi Pandemi Covid19 hari ini bisa membantu pemulihan ekonomi masyarakat," ujar Gubernur yang mengaku bahagia dengan potensi pemulihan ekonomi melalui penanaman pohon mangrove.
Senada, Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan mengatakan juga menyatakan hal serupa. Bahkan menurutnya, penanaman bibit pohon mangrove adalah langkah reboisasi yang sedang dicanangkan.
Pohon mangrove, menurut Bupati memiliki beberapa fungsi dan manfaat bagi daerah yang ditumbuhi. Di antara fungsi tersebut, yaitu konservasi untuk menahan abrasi, menahan gelombang pasang air laut dan pembibitan alami atau spawning ground.
"Beberapa spesies bisa bertelur dan beranak di daerah hutan mangrove. Dan ini juga merupakan mitigasi dari gelombang pasang, abrasi," tutur Bupati usai melakukan penanaman bibit pohon mangrove.
Penanaman pohon Mangrove, diungkapkan Bupati, juga merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana di kawasan pesisir seperti Pantai Terumbu Mabloe, Desa Sungai Bela ini.
Bupati menjelaskan, hutan mangrove adalah aset yang sangat penting, tidak hanya sebagai penahan abrasi dari air laut. Melainkan juga, diperkirakan bisa memunculkan habitat bagi satwa-satwa endemik juga kepiting. Kedepannya, satwa-satwa tersebut ada kemungkinan dapat dikembangkan.
"Keanekaragaman hayati ini benar-benar bermanfaat dari aspek lingkungan maupun ekonomi. Tentunya benefit yang diperoleh sangat menguntungkan bagi daerah, Kabupaten Indragiri Hilir secara umum, maupun Desa Sungai Bela khususnya," kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Irpana Nur SHut MSc, mengatakan bahwa harapan dari program tersebut agar terjadi siklus ekonomi yang mumpuni bagi masyarakat sekitar.
"Diharapkan dengan program ini terjadi siklus ekonomi. Insya Allah, khusus untuk Indragiri Hilir ini dana yang masuk untuk program tersebut sekitar 26 milyar kepada kelompok masyarakat. Di Sungai Bela ada dua kelompok tani yang akan melaksanakan serta merawat ekosistem yang ada disini," jelas Irpana.
Lebih lanjut, Irpana berharap agar program tersebut didukung oleh pemerintah daerah hingga berhasil demi pemulihan ekonomi nasional.
"Mohon dukungannya, mudah-mudahan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil baik secara ekologi pemulihan lingkungan maupun pemulihan ekonomi nasional," tutupnya. (Advertorial)
Tulis Komentar