Wisata Religi Gema Muharram Kabupaten Indragiri Hilir

Wisata Religi Gema Muharram Kabupaten Indragiri Hilir
Foto: Dok. Event Gema Muharram sebelum Pandemi Covid-19 mewabah di negeri ini

Porospro.com - Saat mendengar nama kota Tembilahan yang pertama terlintas dibenak kita adalah negeri seribu parit atau seribu jembatan. Ya memang tidak salah, sebab secara geografis kota yang berada Kabupaten Indragiri Hilir provinsi Riau ini merupakan daerah rawa-rawa yang memiliki banyak anak sungai. Atas dasar inilah julukan negeri seribu parit atau seribujembatan sudah meletak dibenak setiap orang.

Namun perlu diketahui, sebenarnya masih banyak hal unik dan menarik yang ada di Kota ini. Sebagai kota dengan mayoritas penduduknya beragama islam dan menjunjung budaya melayu Riau, maka tradisi islam dan budaya melayu sangat meletak di kota ini. Salah satunya adalah kegiatan Gema Muharram yakni kegiatan budaya dan keagamaan dalam rangka memperingati tahun baru islam dan puncaknya pada 10 Muharram.

Kegiatan Gema Muharram telah dilakukan sejak tahun 2003 dan kini secara resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. Event yang sudah menjadi agenda tahunan ini diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai 10 Muharram. Masyarakat, ulama dan pemerintah melaksanakan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas keagamaan dan sebagai ungkapan rasa syukur. Kegiatan yang dilakukan meliputi do’a pergantian tahun, puasa sunnah tanggal 9 dan 10 Muharram, tausiah, pawai ta’aruf dan berbagai macam perlombaan seperti lomba pembacaan shalawat nariyah, syair ibarat, puisi religi, maulid habsyi dan pertunjukan teater religi. Pada acara puncak yakni 10 Muharram ribuan masyarakat berkumpul di Lapangan Gadjah Mada untuk berbuka puasa bersama makan bubur asyura sembari mendengarkan tausiah.

Yang menarik pada kegiatan ini adalah bubur asyura, bubur yang pada pengolahannya mencampurkan berbagai macam bahan makanan kurang lebih 41 macam, memberikan cita rasa khas tersendiri yang sangat unik. Menilik pada jejak sejarahnya bubur asyura ini merupakan makanan yang dimasak oleh Rasulullah dan para sahabat saat perang melawan orang kafir, bubur ini dimasak dengan bahan seadanya mencampurkan berbagai bahan makanan.

Kegiatan Gema Muharram ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) seperti kategori memasak bubur asyura terbanyak tahun 2014, penampilan shalawat nariyah terbanyak tahun 2015, penampilan penabuh burdah terbanyak tahun 2017. Bagi anda yang berkunjung ke Riau jangan lupa untuk menghadiri kegiatan Gema Muharram kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, ada banyak hal menarik yang tidak didapatkan dari daerah lain selain di kota Tembilahan. (Advertorial)

Penulis: MUHAMMAD NOVRIYALDI

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar