Bisnis Skincare Tetap Berkembang di Masa Pandemi

Bisnis Skincare Tetap Berkembang di Masa Pandemi

Porospro.com - Pandemi covid 19 memang membawa dampak pada berbagai lini bisnis. Namun hal itu tidak bisa menggenalisir usaha bisnis, salah satunya ada bisnis skincare yang justru tumbuh ditengah pembatasan kegiatan masyarakat.

Hal itu dibenarkan oleh Co Founder Everwhite Indonesia, Jessica Lin yang mengatakan ditengah pandemi covid 19, bisnis usahanya justru meningkat 30% mengandalkan penjualan online.

"Di Industri kecantikan ini justru menurut saya meningkat,ditambah kondisi pandemi saat ini kan orang dirumah, jadi mereka lebih aware untuk aktivitas ke diri sendiri, seperti memakai skincare dan lain-lain," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Peningkatan bisnis usaha tersebut tidak hanya didasari kesadaran masyarakat khususnya millenial merawat diri sendiri. Namun juga kepercayaan pasar yang mulai meningkat terhadap prduk-produk lokal.

Jessica menjelaskan, saat ini kebutuhan skincare masyarakat indonesia tidak lagi hanya melihat dari brand luar, tetapi lebih memilih yang cocok dengan kondisi kulit seseorang.

Hal ini lah yang kemudian membuat usaha bisnis jessica mampu bersaing dengan maraknya merek skincare dari luar negeri.

"Semenjak pandemi ini memang kita sasar di target milenial yang Gen Z, karena kan di offline itu cukup terpukul ya untuk distribusinya kita, jadi kita fokuskan di digital," tambah Jessica.

Terlebih kebutuhan pasar akan produk perawatan kulit ini lebih mendominasi market millenial dengan usia-usia produktif.

Sehingga memudahkan Jessica untuk beradaptasi ke pasar online, ketika toko offlinenya kalah oleh pandemi.

"Dan milenial pun memiliki daya beli yang cukup tinggi karena mereka di usia produktif, jadi kita memang menyasar millenial, danPertumbuhannya selama pandemi ini sekitar 30% an ada, karena juga kita menggunakan online," tuturnya.

Sumber: idxchannel.com

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar