Porospro.com - Sampan Leper adalah sampan yang dikendarai ketika kondisi air pada keadaan surut, sehingga untuk mengendarai sampan tersebut harus di dayung di atas lumpur.
Warga di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, tepatnya di daerah Pekan arba hingga saat ini masih menggunakan Sampan Leper sebagai alternatif transportasi saat air sungai surut.
Sampan leper merupakan perahu yang memiliki ukuran variatif, ada yang memiliki luas 1 x 3 meter hingga luas 1 x 5 meter dengan lantai dasar yang memiliki permukaan pipih dan datar.
Biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk masyarakat ketika hendak menggunakan sampan leper adalah Rp10.000/orang dan Rp25.000 untuk ongkos sepeda motor yang diseberangkan.
Utoh salah satu pendayung sampan leper mengatakan dari jalur Kelurahan Pekan Arba (Tembilahan) menuju ke Desa Tanjung Siantar (desa seberang Tembilahan) pulang-pergi dengan jarak tempuh 20 menit ketika air sungai sedang surut dan 10 menit ketika air sungai sedang pasang.
Jika pada umumnya mendayung sampan di atas air yang sedang pasang tidak memerlukan banyak tenaga, berbeda dengan sampan leper yang unik ini karena menggerakkannya diatas air surut. Tentunya lebih banyak tenaga yang dikuras untuk mendayungnya.
Karena keunikannya itu, Sampan Leper ini dijadikan sebuah festival tahunan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Tujuannya, tentu agar menarik wisatawan. Tak hanya di kabupaten saja, melainkan juga di luar kota hingga ke luar provinsi.
Festival ini ditonton ribuan pengunjung setiap tahunnya. Sedangkan untuk peserta yang menjadi juara diberi hadiah hingga puluhan juta rupiah.
Festival Sampan leper ini terus dikembangkan oleh Pemkab Inhil melalui Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan. Dengan harapan event ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisatawan dan menaikkan ekonomi masyarakat setempat. (Advertorial)
Tulis Komentar