Mengenal Aktivitas Harian Suku Duanu yang Dijadikan Ikon Budaya Inhil

Mengenal Aktivitas Harian Suku Duanu yang Dijadikan Ikon Budaya Inhil

Porospro.com - Suku Duanu atau Orang Laut termasuk Ras Proto Malay (Golongan Melayu Tua) di Riau diperkirakan pada tahun 2500 SM s/d 1500 SM, dan pada masa Kerajaan Melaka – Johor kebeadaan Orang Laut (Duanu) sebagai orang kerahan pada tahun 1511 – 1528 dengan Rajanya Sultan.

Berdasarkan dari berbagai sumber, mereka berdiam di pinggir pantai atau teluk-teluk di pesisir Timur Indragiri Hilir. Suku ini termasuk suku nomaden, artinya mereka suka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pulau ke pulau lain atau dari satu ceruk ke ceruk lain.

Aktifitas menongkah merupakan pekerjaan sehari-hari Komunitas Duanu dan dilakukan secara tradisional. Keberadaan menongkah pada umumnya tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Komunitas Duanu. 

Menongkah kerang dimulai saat Sungai yang biasa dilewati perahu sedang dangkal, kemudian saat itu juga masyarakat Duanu turun untuk mencari kerang.

Menongkah Kerang dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai tumpuan sebelah kakinya dan tempat mengumpulkan kerang yang telah didapatkan..

Dibalik aktivitas Menongkah tersimpan fakta- fakta unik mengenai menongkah yang dilakukan Suku Duanu yang ternyata memiliki filosofi yang tidak banyak diketahui, yaitu memiliki korelasi dengan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

Aktivitas harian dari Suku duanu ini awalnya hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, namun kini diangkat menjadi sebuah Festival Budaya yang terus dipertahankan.

Festival Budaya Tahunan ini adakan di Pantai Bidari Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah, merupakan lokasi yang memiliki hamparan pantai lumpur seluas lebih dari 70 hektar.

Aktivitas Menongkah juga berhasil mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Menongkah massal yang melibatkan lebih dari 500 peserta.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir melalui Dinas Pariwisata, Penuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir terus memberikan perhatian pada kebudayaan Menongkah ini, sehingga nantinya mampu mengangkat sektor pariwisata di Indragiri Hilir.

Disuatu kesempatan, Bupati Inhil HM Wardan sangat berharap, hendaknya aktivitas ini terus dipertahankan dan di tingkatkan, karena festival ini merupakan sebuah kegiatan budaya tradisional daerah untuk mendukung khazanah budaya bangsa sebagai ikon budaya Kabupaten Inhil, Provinsi Riau. (Advertorial)

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar