Festival 'Pacu Pompong', Tradisi Unik Masyarakat Desa Kuala Patah Parang Meriahkan HUT RI

Festival 'Pacu Pompong', Tradisi Unik Masyarakat Desa Kuala Patah Parang Meriahkan HUT RI

Porospro.com - Dalam rangka mengisi perayaan HUT kemerdekaan ke-77 RI, masyarakat Desa Kuala Patah Parang memiliki tradisi khas setiap tahunnya. 

Karena terletak di pesisir pantai, Desa kuala patah parang didominasi oleh penduduk dengan sumber mata pencarian sebagai seorang nelayan.

Masyarakat Desa Kuala Patah Parang memiliki gaya yang unik dan berbeda dalam memeriahkan HUT RI. Masyarakat di sana memanfaatkan pompong (perahu kayu) yang merupakan alat trasportasi nelayan sebagai objek perlombaan 17 an. 

Ide perlombaan dengan kearifan lokal ini diinisiasi oleh M Akil, salah satu warga sekaligus ketua BPD Desa Kuala Patah Parang.

Menurut Akil, festival pacu pompong secara tidak langsung dapat memberi kesadaran kepada masyarakat nelayan agar tetap memelihara pompong mereka sebagai sumber mata pencarian sebagai seorang nelayan.

Dalam perlombaan tersebut, kecepatan pompong dalam melaju serta keunikan warna dan dekorasi pada pompong menjadi point utama yang akan dinilai.

“Yang kita lombakan kan kecepatan pompong sama cantiknya. Kalau pompongnya laju itulah yang juara,” ucapnya.

Masyarakat Desa Kuala Patah Parang menyelenggarakan festival pacu pompong melibatkan desa-desa tetangga sebagai peserta, seperti Desa Tanjung Pasir dan Desa Sungai Laut Kecamatan Tanah Merah, Desa Sungai Batang Kecamatan Sungai Batang, hingga kabupaten tetangga Tanjung Jabung Barat, Kuala Tungkal dan Mendahara.

Akil menyebutkan, besaran total hadiah yang dianggarkan bervariasi setiap tahunnya. 

Dia berharap festival pacu pompong Desa Kuala Patah Parang dapat menjadi ivent tahunan sehingga dapat menajdi ikon dan barometer bagi kemajuan daerah tersebut. (Advertorial)

Penulis: Adriah

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: redaksiporospro@gmail.com Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar