Porospro.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyoroti pembangunan Tugu Khatulistiwa di Lipat Kain Selatan, Kampar yang saat ini tak terkelola dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
Anggota DPRD Riau daerah pemilihan (Dapil) Inhu-Kuansing, Mardianto Manan menyebutkan seharusnya Pemkab Kampar dapat memanfaatkan keberadaan garis laluan dengan titik koordinat 0°: 00’00”LU- 101° dan 12’ 13” BT tersebut.
"Lipat Kain itu ibaratnya ada kain yang dilipat, ada garisnya disana, itulah dia Khatulistiwa. Sebanyak ini daerah di Indonesia, Lipat Kain menjadi salah satu daerah yang dilaluinya. Seharusnya ini dapat dimanfaatkan dengan baik," kata Mardianto.
Mengingat Lipat Kain merupakan jalur yang dilalui oleh masyarakat Pekanbaru menuju Kuantan Singingi, seharusnya Pemkab Kampar dapat memanfaatkan momen pacu jalur yang saat ini digelar tiap sebulan sekali.
"Seharusnya dihadirkan rest area di sekitaran Tugu Khatulistiwa tersebut, sehingga perjalanan Pekanbaru-Kuansing, setelah dua jam bisa berhenti di Lipat Kain," ucapnya.
"Kalau wisatawan yang mau liat Pacu Jalur, bisa berhenti disana. Disana ada Tugu Khatulistiwa, ada rumah-rumah adat yang berbau melayu dan Riau, jadi judulnya mereka itu singgah ke tengah dunia. Kalau anda ingin ke tengah dunia,berkunjunglah ke Kuansing tapi mampir di Lipat Kain, merinding juga kuduk kita mendengarnya tu," tamba Mardianto.
Diibaratkan dengan naga besar yang sedang tidur, Anggota Komisi I DPRD Riau ini menilai ada potensi besar yang belum termanfaatkan secara baik jika berbicara mengenai Tugu Ekuator tersebut
"Potensi alam itu jarang ditemukan di kabupaten atau provinsi lain, sekarang ada di Lipat Kain tapi kita tidurkan," pungkasnya. (Advertorial)
Tulis Komentar