Porospro.com - Sebanyak 340 Komunitas Penggerak Literasi dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembekalan bantuan pemerintah oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) RI pada tanggal 27-30 Agustus 2024 yang bertempat di Sultan Hotel dan Residence Jakarta.
Komunitas Literasi ini berasal dari Aceh sampai Papua, mereka yang terpilih menjadi penerima bantuan pemerintah setelah mengikuti seleksi yang begitu ketat.
Disebutkan sebanyak 1.352 komunitas literasi yang telah mendaftarkan diri pada program ini, namun hanya 846 komunitas yang lolos validasi berkas dan pada akhirnya tim seleksi menetapkan 340 komunitas Literasi yang lolos dan berhak menjadi penerima bantuan pemerintah.
Dari 340 komunitas Literasi yang lolos sebagai penerima bantuan ini, 12 diantaranya berasal dari Provinsi Riau yang di dalamnya ada 5 TBM dari Kabupaten Indragiri Hilir sebagai Komunitas Literasi terpilih, yaitu TBM Hamfara Library di Tembilahan Hulu pendirinya Ridwan Syafi'i Ali, TBM Pelita Negri di Belantaraya Pendirinya Irjus Indrawan, TBM Al Muttaqin di Lahang pendirinya Siti Aminah, TBM Al Busyra di Keritang Pendirinya Susi Aris Setiawati dan TBM Al 'Ashr di Tembilahan pendirinya Sri Mardiyah.
“Alhamdulillah, seperti mimpi, kami tidak menyangka akan terpilih sebagai penerima bantuan pemerintah ini. Mengingat prosesnya yang begitu sangat ketat, dimulai dari mengupayakan syarat -syarat yang harus dipenuhi komunitas hingga pengunggahan berkas dan proposal, kemudian validasi oleh pihak Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra baik yang dari Provinsi hingga pusat dan pada akhirnya tanggal 09 Agustus lalu, kami dinyatakan LOLOS sebagai penerima, rasanya terharu dan bangga menerima apresiasi dari giat kami sejak lama yang jarang terekspos ini” ujar Sri Mardiyah , Ketua TBM Al Ashr Tembilahan.
“Selain itu kami juga diundang untuk mengikuti pembekalan selama 4 hari di Jakarta, mulai dari tanggal 27- 30 Agustus, bersama dengan 340 komunitas seluruh Indonesia”. Lanjutnya.
Selama 4 hari para penggerak dari Komunitas literasi mendapatkan pembekalan intensif yang meliputi berbagai materi penting seperti mekanisme perpajakan, pertanggung jawaban kegiatan dan anggaran, dan penyusunan RAB serta kegiatan penguatan literasi yang akan dilakukan untuk melibatkan masyarakat. Materi pembekalan diisi oleh Badan Bahasa dan Forum TBM.
Tentu saja program ini sebagai Booster pemompa semangat bagi komunitas literasi yang selama ini bergerilya untuk literasi secara sunyi. Mereka selama ini mendedikasikan waktu, materi , bahkan tenaganya secara mandiri untuk mendampingi masyarakat sekitar dalam belajar.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Forum tbm Inhil, Ridwan Syafi'i Ali, "Tentunya senang dan bangga karena ada 5 TBM di Inhil yang terpilih seleksi untuk mendapatkan bantuan pemerintah ini. Diharapkan dengan banpem ini bisa menambah semangat teman-teman dalam menggerakkan literasi di kabupaten inhil ini."
Plt Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Hafidz Muksin mengatakan: “Bantuan pemerintah untuk Komunitas Literasi ini pertama kali diadakan. Alhamdulillah negara sekarang sudah hadir, mengingat bagaimana teman-teman komunitas literasi ini berjuang dan bergerak secara mandiri tanpa bantuan.
Sebagai salah satu apresiasi negara kepada mereka pemerintah melalui Badan Bahasa mengeluarkan bantuan pemerintah sebanyak 17 Milyar Rupiah untuk 340 Komunitas Literasi, artinya setiap komunitas mendapatkan anggaran dana sebanyak Rp 50.000.000. Oleh karena itu dengan adanya stimulus ini, gunakanlah untuk memberi dampak yang lebih besar kepada masyarakat terkait dengan literasi” Ujarnya.
Bantuan pemerintah Komunitas Literasi (Banpem Komlit) ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan luas guna memperkuat komunitas literasi dalam menjalankan aktivitas literasi, baca tulis dan meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku. rls
Tulis Komentar