Porospro.com - H. Zulkifli AS menyebut pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wali Kota Dumai periode 2025 - 2030, Ferdiansyah SE dan H. Soeparto tipe pemimpin yang berani mengambil resiko. Yakni memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau pembangunan infrastruktur, ukurannya jelas dan nampak. Ada yang dibangun dan kelihatan secara kasat mata. Beda dengan peningkatan SDM dan kesejahteraan masyarakat," kata Zul As, sapaan mantan Wali Kota Dumai 2 periode (2004 - 2009 dan 2014 - 2019).
Zul As mengemukakan itu pada Pertemuan Tatap Muka (PTM) paslon nomor urut 2, Ferdiansyah, SE - H. Soeparto (Fatonah) di Gang Rambutan RT 18 Kelurahan Jayamukti Kecamatan Dumai Timur, Selasa (29/10/2024) petang.
"Resiko pertama sudah dilalui Ferdiansyah. Ia rela melepas jabatan sebagai anggota DPRD. Bukan karena haus jabatan, tapi beliau memandang ada hal lebih besar yang harus diperjuangkan. Perjuangan itu harus dengan kebijakan lewat tangan kepala daerah," terang Zul As.
Dikatakan Zul As, banyak calon kepala daerah yang tidak berani mengambil resiko dengan menempatkan peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat sebagai program utama. Karena hasilnya tidak bisa dilihat seketika.
"Bukan berarti Infrastruktur dan lain-lain tidak penting. Tapi SDM ini sangat strategis karena menyangkut masa depan, kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Peningkatan kualitas SDM adalah program yang hasilnya baru bisa dilihat antara lima sampai sepuluh tahun. Bahkan bisa lebih.
'Karenanya saya kagum dengan Ferdianyah dan pak Parto yang berani ambil resiko. Ini pula alasan saya mendukung Paslon nomor urut dua ini," katanya.
Apalagi jika dikaitkan dengan potensi Kota Dumai yang tidak memiliki sumber daya alam. Kecuali letaknya yang strategis dan berpotensi sebagai kota industri, perdagangan, pelabuhan dan jasa.
"Berkaca negara-negara yang sudah maju, rata-rata tidak memiliki sumber daya alam. Namun karena memiliki kualitas SDM yang handal, negara-negara itu bisa maju jauh di atas negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak," kata Zul As.
Begitu juga dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program jaminan hidup layak bagi warga kurang mampu, anak yatim piatu dan lansia merupakan langkah strategis.
"Bukan untuk membuat mereka manja, tapi mendorong mereka dan memberikan harapan bisa bangkit dan hidup lebih sejahtera di masa yang akan datang," kata Zul As.
Pemberian bantuan ekonomi dan permodalan bagi UMKM merupakan langkah untuk meningkatkan gairah masyarakat dalam berusaha, terciptanya lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Pada kesempatan tersebut Ferdiansyah mengemukakan sejumlah program unggulan Fatonah. Antara lain seragam dan LKS gratis tiap tahun ajaran baru dan pemberian beasiswa. Kemudian insentif bagi fakir miskin, yatim piatu, lansia dan penyandang cacat.
"Kami juga akan memberikan kesempatan kepada anak-anak yang lahir dan besar di Dumai agar lebih diutamakan dalam penerimaan karyawan di perusahaan yang ada di Dumai. Agar bisa bersaing, mereka kami tingkatkan kompetensinya dengan memberikan sertifikasi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," pungkas Ferdi. (*)
Tulis Komentar