Porospro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) terpaksa menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pertanggal 20 Maret 2025 kemarin.
Pasalnya, bencana banjir jelang memasuki pekan terakhir Ramadhan 1446 H ini semakin meluas hingga 14 titik/desa, yang tersebar di 7 kecamatan.
Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Inhil, Syahrizal menyampaikan, hasil rekap data dari tanggal 14 Maret sampai 22 Maret 2025, secara total terdata 4.778 KK atau 16.523 jiwa terdampak bencana banjir.
Dari total itu, sebarannya adalah di Desa Karya Tunas Jaya dan Desa Jumpa Kecamatan Tempuling, Desa Kuala Sebatu dan Desa Pasir Emas Kecamatan Batang Tuaka, Desa Pekan Tua, Desa Rumbai Jaya, Desa Kulim Jaya, Desa Danau Pulau Indah, dan Desa Karya Tani Kecamatan Kempas.
Selanjutnya, tercatat juga di Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok, Desa Lanang Hulu Kecamatan Gaung, Desa Nusantara Jaya dan Desa Lintas Utara Kecamatan Keritang, dan terakhir di Desa Pulau Palas (Dusun Sungai Buluh) Kecamatan Tembilahan Hulu.
Menurut data dari BPBD ini, banjir paling dalam terpantau di Desa Kulim Jaya Kecamatan Kempas, bisa mencapai hingga 70 cm. Dan saat ini pun, di lokasi masih tergenang.
Untuk diingat, data di atas merupakan data terbaru pertanggal 22 Maret 2025. Data tersebut akan terus berubah setiap harinya berdasarkan hasil pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Inhil.
Bahkan, TRC BPBD Inhil kini telah mendirikan Posko Siaga Bencana Banjir di Halaman Kantor BPBD Kabupaten Inhil, Jalan Swarna Bumi Tembilahan.
Gerak cepatnya lagi, tadi siang, Bupati Inhil H Herman memimpin langsung rapat tanggap darurat penanggulan banjir yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda Inhil.
Tak hanya mengundang Forkopimda, Balai terkait dan pejabat Pemkab Inhil, Bupati Herman juga mengundang pihak perusahaan, untuk rembuk bersama mengatasi banjir yang terjadi saat ini.
Untuk menanggulangi musibah banjir ini, Bupati katakan, Pemda menyiapkan langkah jangka panjang dan jangka pendek.
"Untuk jangka pendeknya, kita akan segera memberi bantuan langsung kepada korban terdampak, agar mereka terpenuhi kebutuhannya," ucap Herman.
Sementara untuk langkah jangka panjang, Bupati menggandeng perusahaan untuk mengantisipasi banjir terulang kembali.
"Kita harus bersama memikirkan nasib masyarakat, apalagi wilayah terdampak ini adalah lahan pertanian, tempat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Karena itu kami ajak perusahaan membantu langkah pencegahan, seperti normalisasi sungai yang terjadi pendangkalan dapat kita lebarkan, agar mampu menampung debit air dan mengurangi risiko luapan saat hujan deras," jelas Orang Nomor Satu di Inhil ini.
Herman berharap, kerjasama ini berjalan optimal, persoalan banjir di Inhil dapat teratasi dan masyarakat khususnya petani bisa hidup sejahtera. red
Tulis Komentar