Mahasiswa Demo PT Sari Dumai Oleo, Desak Pemulihan Lingkungan Sungai

Mahasiswa Demo PT Sari Dumai Oleo, Desak Pemulihan Lingkungan Sungai

Porospro.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Lingkungan (AMP-PL) Kota Dumai menggelar unjuk rasa di depan PT Sari Dumai Oleo (SDO), Kamis (17/07/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Sebelum menggelar aksi di SDO yang berlokasi di Kecamatan Sungai Sembilan, massa sempat mengonvoi ke Mapolres Dumai untuk menyerahkan surat pemberitahuan aksi lanjutan yang direncanakan akan digelar pada hari Senin mendatang.

“Kita jadwalkan aksi di SDO pukul 14.00 WIB, tapi sebelumnya kita ke Polres dulu untuk mengantarkan surat aksi lanjutan kita hari Senin nanti,” ujar Aprianto, Koordinator Lapangan AMP-PL.

Dalam orasinya, Aprianto mendesak perusahaan agar bertanggung jawab dan melakukan pemulihan terhadap lingkungan yang diduga tercemar limbah perusahaan. Ia menyebutkan bahwa limbah tersebut mengalir ke sungai dan menuju ke laut, berdampak pada ekosistem sekitar.

“Kita minta pihak perusahaan untuk memulihkan lingkungan yang terdampak akibat dugaan limbah. Kita minta pertanggungjawaban perusahaan,” teriak Anto, yang juga menjabat sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Dumai.

Koordinator Umum AMP-PL, Muhammad Arif, menyayangkan sikap perusahaan yang dianggap menghindari massa aksi. Ia menyebut tidak ada satu pun perwakilan manajemen yang hadir untuk berdialog, hanya terlihat pagar berduri dan petugas keamanan.

“Kita berdiri panas-panasan untuk menyuarakan lingkungan yang tercemar. Tapi pimpinan perusahaan tidak bisa dihubungi oleh pihak keamanan. Apakah kawan-kawan tetap bertahan?” seru Arif kepada massa aksi.

Pantauan di lokasi, massa aksi sempat membakar ban bekas untuk membakar semangat, sembari menunggu pihak manajemen SDO datang menemui mereka. Namun hingga pukul 18.00 WIB, belum ada perwakilan resmi dari perusahaan yang muncul. Situasi sempat memanas akibat kemacetan yang ditimbulkan karena aksi, hingga masyarakat meminta agar akses jalan dibuka.

“Kami tadi menyarankan buka saja pagar berduri ini agar mobil bisa lewat. Tapi pihak perusahaan tak berani membuka. Jadi salahkan perusahaan kalau terjadi kemacetan,” teriak salah satu peserta aksi di tengah kerumunan.

Setelah terjadi perdebatan, pagar dibuka sementara dan kendaraan masyarakat diberi ruang untuk masuk agar kemacetan tidak berlarut. Tak lama kemudian, seorang perwakilan perusahaan akhirnya datang dan menerima tuntutan dari perwakilan massa aksi.

“Kalau dari tadi bapak datang, tak perlu sampai sore begini. Karena ini sudah terlalu sore, maka kami serahkan tuntutan aksi kami, dan kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak,” ujar Arif sambil menyerahkan tuntutan tertulis.

Setelah tuntutan diterima, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar