Porospro.com - 5 Agustus 2025 – Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Indragiri Hilir, Zainal Arifin Hussein, memberikan pembekalan kepada para calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di aula Tembilahan Pratama dan dihadiri pengasuh, pembina, serta pengurus PPI Inhil.
Dalam suasana penuh semangat, Zainal membuka pembekalan dengan menegaskan bahwa menjadi Paskibraka bukan sekadar tugas seremonial setiap tanggal 17 Agustus, melainkan sebuah tanggung jawab besar sebagai simbol integritas, keteladanan, dan agen perubahan bangsa.
“Kalian adalah generasi terpilih. Tidak semua pelajar bisa berdiri di titik ini. Di balik baju seragam dan barisan rapih, ada beban sejarah dan masa depan yang harus kalian pikul. Kalian harus kuat secara fisik, tapi jauh lebih penting kuat karakter dan nilai,” tegasnya.
Tantangan Zaman : Narkoba, Judi Online, dan Krisis Etika Digital
Dalam arahannya, Zainal menyoroti bahaya yang mengintai generasi muda hari ini: mulai dari penyalahgunaan narkoba, maraknya judi online (judol), penyimpangan media sosial, hingga krisis etika dan budaya instan.
“Banyak anak muda tumbang bukan karena peluru, tapi karena gagal menahan godaan di genggamannya sendiri,” ujar Zainal. “HP-mu bisa jadi jendela ilmu, tapi juga bisa jadi jurang kehancuran.”
Ia juga mengingatkan agar para siswa mewaspadai radikalisme, polarisasi politik, dan hoaks yang membanjiri ruang digital. “Kalian harus cerdas secara digital, bukan sekadar aktif. Di era seperti ini, nasionalisme bukan hanya di lapangan upacara tapi juga di ruang komentar dan pencarian Google.”
Krisis Iklim dan Kehancuran Ekonomi Lokal
Zainal secara khusus mengangkat isu lingkungan dan krisis iklim sebagai persoalan yang kerap diabaikan, namun dampaknya nyata dan mengancam masa depan generasi muda, terutama di Indragiri Hilir.
“Kita sering bicara tentang masa depan, tapi lupa satu kenyataan yang terjadi di depan mata: kerusakan lingkungan. Di Inhil, kebun kelapa bukan sekadar ladang itu jantung ekonomi rakyat. Tapi hari ini, jantung itu sedang sekarat.”
Ia menjelaskan bahwa alih fungsi lahan, kebakaran gambut, dan rusaknya ekosistem menyebabkan air asin meresap ke darat, tanah mengering, kelapa mati, dan hama menyerang. Suhu bumi kian panas, musim tak menentu. Semua ini berdampak langsung pada ekonomi rakyat dan stabilitas sosial.
“Ini bukan lagi isu global. Ini adalah soal dapur keluarga kita, sekolah kita, masa depan kita. Mencintai tanah air bukan hanya soal bendera, tapi juga soal tanah dan air itu sendiri,” tandasnya.
Bonus Demografi & Kekuatan AI : Pemuda Harus Adaptif, Bukan Gagap
Zainal menekankan bahwa Indonesia sedang menikmati bonus demografi, namun hanya akan menjadi keuntungan jika anak muda produktif, berkarakter, dan peka terhadap perubahan zaman. Ia mendorong agar peserta tidak alergi terhadap kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI).
“AI bukan musuh jika kalian bijak. Gunakan untuk belajar, untuk berkarya. Tapi yang perlu ditakuti adalah kalau kalian berhenti belajar.”
Setelah 17 Agustus, Tugas Justru Dimulai
Zainal menutup pembekalan dengan menegaskan bahwa pengabdian sebagai Paskibraka tidak berhenti setelah upacara kemerdekaan. Para peserta akan tergabung dalam keluarga besar PPI, dan diharapkan menjadi pelopor perubahan di sekolah, desa, dan media sosial.
“Kalian harus jadi pionir gerakan: anti-narkoba, literasi digital, pelestarian lingkungan, kaderisasi kebangsaan. Jadilah cahaya di tengah kegelapan informasi dan krisis moral.”
“Kita tidak butuh generasi yang hanya gagah di lapangan, tapi juga yang gagah melawan narkoba, hoaks, judol, dan kebodohan digital.”
Kehadiran Pengurus PPI dan Harapan Baru
Dalam kesempatan tersebut, Zainal didampingi oleh jajaran pengurus PPI Inhil, yaitu AIPTU Ronny Satria Wirawan (Sekretaris), Novri Rezki Saputra (Bendahara ), serta jajaran lainnya yang turut berperan aktif dalam pembinaan generasi muda.
Suasana pembekalan berlangsung hangat dan penuh semangat. Para peserta terlihat antusias dan siap mengemban tugas mulia sebagai pengibar sang merah putih sekaligus menjadi garda terdepan melawan krisis zaman yang tengah melanda bangsa ini. rls
Tulis Komentar