Antara Asap Kendaraan dan Asap Rokok Lebih Berbahaya yang Mana?

Antara Asap Kendaraan dan Asap Rokok Lebih Berbahaya yang Mana?

Porospro.com - Asap kendaraan dan asap rokok adalah dua sumber polusi yang paling sering ditemukan. Keduanya sama-sama dapat mengancam kesehatan, terutama bagi orang yang tinggal di kota-kota besar.

Jika dibandingkan antara asap kendaraan dan asap rokok, mana yang paling buruk untuk kondisi kesehatan? Atau, dua-duanya sama buruknya? Yuk, cari tahu kebenarannya!

Bahaya Asap Kendaraan

Mobil, truk, dan bus memproduksi polusi udara sepanjang digunakan, termasuk yang diemisikan saat mengoperasikannya. 

Polusi udara digolongkan menjadi dua: polusi primer yang langsung diemisikan ke atmosfer; dan polusi sekunder yang merupakan hasil dari reaksi kimia antara polutan yang ada di atmosfer. 

Polutan utama yang diemisikan kendaraan bermesin adalah Particulate Matter (PM), Volatile Organic Compounds (VOCs), Karbon monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2), dan gas rumah kaca.

Zat kimia tersebut dapat menimbulkan dampak buruk berikut apabila terus-menerus masuk ke dalam tubuh:

- Penyakit Paru

Particulate Matter (PM) adalah partikel halus yang besarnya satu per sepuluh diameter rambut manusia. 

Senyawa ini dapat menjadi polutan utama maupun sekunder dari hidrokarbon, nitrogen oksida maupun sulfur oksida, yang dapat menyebabkan iritasi ringan pada saluran pernapasan hingga memperberat kondisi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

- Kanker

Volatile Organic Compounds (VOCs) dapat bereaksi dengan nitrogen oksida, yang dapat memicu batuk, rasa tercekik, dan menurunkan kapasitas paru. 

Senyawa VOCs yang merupakan emisi dari mobil, truk, dan bus juga melibatkan polutan lainnya seperti benzen, asetaldehid dan 1,3-butadien yang berhubungan dengan beberapa jenis kanker.

- Mengurangi kadar oksigen dalam tubuh

Karbon monoksida (CO) yang tidak berwarna dan tidak berbau dapat menjadi gas beracun yang mematikan. 

Ketika dihirup, senyawa tersebut memblokir oksigen untuk bisa sampai ke otak, jantung, dan berbagai organ vital lainnya. Akibatnya dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga kematian.

- Asma

Sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari solar dan batubara dapat bereaksi di atmosfer dan membentuk partikel kecil. Polutan ini dapat mengancam kesehatan anak-anak dan penderita asma.

Bahaya Asap Rokok

Sebatang rokok mengandung zat formaldehida, nikotin (bersifat insektisida), arsen (bersifat racun), kadmium (baterai), butan (cairan pemantik), dan metan (gas saluran pembuangan). Selain itu, rokok juga mengandung amonia, toluen (pelarut industrial), methol (bensin untuk roket), karbon monoksida, dan cat.

Zat kimia tersebut dapat menimbulkan efek merugikan berikut ini:

- Gangguan Sistem Saraf

Nikotin bisa memberikan energi sesaat, namun dapat pula mencetuskan rasa lelah dan mengidamkan rokok beberapa saat setelahnya. Inilah yang membuat seseorang sulit berhenti merokok. 

Ketika seseorang tidak mendapatkan "asupan" nikotin seperti biasanya, tubuh akan mengurangi kemampuan untuk berpikir. Hal ini juga bisa memicu rasa cemas, mudah tersinggung, depresi, masalah tidur, dan nyeri kepala.

- Gangguan pada Saluran Pernapasan

Senyawa yang dihirup ketika merokok akan merusak saluran pernapasan dan menyebabkan emfisema, yakni rusaknya kantung udara di dalam paru.

Selain itu zat kimia dalam rokok juga bisa meningkatkan risiko bronkitis kronis atau peradangan permanen yang merusak lapisan saluran pernapasan, PPOK, hingga kanker paru.

Anak dari seorang perokok akan lebih mudah mengalami batuk, mengi, hingga serangan asma, serta lebih berpotensi terkena pneumonia dan brnkitis.

- Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah

Zat kimia rokok yang masuk ke dalam aliran darah akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga melemahkan dindingnya, meningkatkan tekanan darah, dan memicu timbulnya penggumpalan.

Keadaan tersebut adalah awal mula terjadinya stroke dan serangan jantung. Risiko yang sama juga bisa dimiliki oleh orang-orang yang sering berada di sekitar perokok. 

- Gangguan Sistem Integumenter 

Berbagai kandungan dalam rokok dapat meningkatkan risiko kanker kulit, dan infeksi jamur pada kuku, 

Senyawa berbahaya tersebut juga turut meningkatkan risiko kerontokan rambut, kebotakan, hingga timbulnya uban.

- Gangguan Sistem Pencernaan

Merokok meningkatkan risiko kanker rongga mulut, tenggorokan, laring, esofagus, dan pankreas.

Selain itu, merokok juga bisa bisa menyebabkan penyakit diabetes. Risiko komplikasi diabetes pada perokok akan lebih cepat terjadi dibandingkan orang yang tidak merokok.

- Gangguan Seksual dan Sistem Reproduksi

Nikotin dapat mengurangi aliran darah ke alat kelamin pria maupun wanita. Akibatnya, performa pria di atas ranjang akan menurun sehingga wanita juga mudah tidak terpuaskan. 

Pada wanita, aliran darah yang berkurang ke organ kelamin dapat menyebabkan minimnya produksi pelumas alami dan kemampuan untuk mencapai orgasme. 

Zat kimia pada rokok juga bisa mengurangi kadar hormon seks, sehingga keinginan untuk bercinta juga bisa menurun drastis.

Mana Lebih Bahaya, Asap Kendaraan atau Asap Rokok?

Tobacco Control Unit of Italy's National Cancer Institute di Italia melakukan studi tentang dampak buruk asap kendaraan dan asap rokok. Hasilnya menyebut, asap rokok memiliki dampak yang lebih berbahaya dibandingkan dengan asap kendaraan. 

Faktanya, tiga batang rokok yang dibakar menghasilkan 10 kali lebih banyak partikel berbahaya dibandingkan dengan kendaraan yang sedang ‘dipanaskan’.

Atas dasar itu, mulailah untuk berhenti merokok agar Anda dan orang-orang tercinta yang sering berada di sekeliling dapat terjaga kesehatannya. Anda tak ingin orang-orang tercinta menderita gara-gara rokok, bukan?

Waspada dan siaga akan segala kemungkinan yang ada. Lindungi diri Anda dan orang-orang tercinta dari bahaya asap kendaraan maupun asap rokok dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Sumber: klikdokter.com

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar