Porospro.com - Permasalahan tentang tenaga kerja khususnya di Kota Dumai yang merupakan sebuah kota industri memang seakan tiada habis-habisnya, serta selalu pekerja yang menjadi korbannya.
Hal ini kembali terjadi terhadap Security PT Bintang Riau Perkasa (BRP) di area PT Pertamina Patra Niaga Dumai berupa keterlambatan pembayaran gaji. Selasa, (19/04/2022).
Menurut keterangan sumber yang tidak ingin namanya dipublikasi menyebutkan, Sampai saat ini gaji belum juga di keluarkan, asal ditanyakan masalah gaji, jawabannya besok ke besok saja, tidak ada kepastian.
“Sementara kerja kami di tekankan harus bagus, akan tetapi hak-hak kami ditahan-tahan, contoh hak-hak kami yang ditahan adalah uang lembur nasional dan uang cuti,” ungkapnya.
Masih menurut keterangan sumber, Sampai saat ini uang lembur nasional dan uang cuti belum dibayarkan. Kejadian keterlambatan gaji ini bukan hanya terjadi di bulan ini saja, tapi juga telah terjadi di bulan-bulan sebelumnya.
“Yang kita herankan dalam hal ini, kenapa tidak ada sanksi dari pihak terkait seperti Disnaker. Kami berharap kedepan nya pihak Disnaker lebih memperhatikan keluhan pekerja seperti kami ini,” sebutnya.
Menanggapi perihal keterlambatan gaji Security PT Bintang Riau Perkasa yang bekerja di area PT Pertamina Patra Niaga, Ismunandar Ketua DPC Serikat Buruh Indonesia (SBSI) Kota Dumai yang juga Ketua Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (Fap Tekal) Dumai menyampaikan, Sudah seharusnya Kadisnaker Provinsi Riau untuk mengambil tindakan tegas terhadap PT. BRP, karena tingkah laku PT. BRP telah mencoreng norma Ketenagakerjaan di Kota Dumai.
“Apalagi laporan kita kemarin masih belum ada terealisasikan oleh Kadisnaker Provinsi Riau atau saya meragukan keberanian Disnaker Provinsi Riau untuk melakukan tindakan tegas terhadap PT. Bintang Riau Perkasa, apalagi
sekarang mereka lagi-lagi lalai dalam kewajiban nya membayar gaji kepada Security di area kerja PT. Pertamina Patra Niaga Dumai,” ungkap Pria yang akrab disapa Nandar ini.
Nandar menambahkan, Kalau PT BRP memang tidak ada modal untuk mengambil pekerjaan di Dumai, bagusnya mengundurkan diri sajalah. Ketimbang menghancurkan masa depan tenaga kerja di Dumai.
“Dan disini saya melihat manajemen PT Pertamina Patra Niaga juga tidak punya nyali untuk bertindak tegas terhadap PT. BRP,” pungkas Nandar mengakhiri.
Sangat disayangkan, saat awak media mencoba mengkonfirmasi management PT BRP dan PT Pertamina Patra Niaga Via WhatsApp untuk mencari perimbangan berita, namun sampai berita ini diterbitkan tidak ada tanggapan maupun jawaban dari pihak management.
Tulis Komentar