Tana Toraja - Tanamkan kesadaran berlalu lintas melalui edukasi dini terhadap siswa siswi yang masih berada di bangku sekolah dasar terus dilakukan oleh Dikyasa Sat Lantas Polres Tana Toraja, kegiatan kepolisian yang berbentuk sosialisasi ini rutin dilakukan oleh Kanit Dikyasa Aiptu Chairil Tungkagi yang di bingkai dalam program "Polisi Sahabat Anak", Kamis (05/03/2020).
Bertempat di SDN Inpres 147 Kandora, Marinding di kec, Mengkendek Tana Toraja, Kanit Dikyasa Aiptu Chairil Tungkagi sambangi siswa siswi yang masih minim sekali tingkat pengetahuannya akan kesadaran berlalu lintas.
"Adik-adik, kalau sedang berjalan dari rumah ke sekolah, atau ke sekolah kerumah, agar selalu hati - hati, gunakan jalur sebelah dan berjalan diatas trotoar, dan jika sedang di bonceng, jangan bikin gaduh sendiri, nanti bisa jatuh lho," kutipan kata Aiptu Chairil Tungkagi saat berada di depan siswa siswi.
Menurut Aiptu Chairil Tungkagi, selain mengingatkan siswa siswi dengan bahasa yang mudah di mengerti, dirinya juga memberikan edukasi terbatas tentang lalu lintas sebagai bekal awal bagi siswa.
"Pengenalan dini terhadap lalu lintas itu perlu, sebagai bekal awal bagi siswa siswi yang nantinya seiring berjalannya waktu mereka akan bersentuhan langsung dengan lalu lintas, jadi edukasi ini perlu kami lakukan untuk mempersiapkan generasi selanjutnya yang sadar berlalu lintas," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tana Toraja Iptu H. Muh. Nawir, S.Sos, yang di konfirmasi melalui sambungan selulernya, membenarkan kegiatan sosialiasasi yang dilakukan oleh Aiptu Chairil Tungkagi.
"Iya benar, kegiatan yang dilakukan Pak Chairil itu adalah kegiatan sosialisasi edukasi dini tanamkan pemahaman berlalu lintas kepada anak anak SD, penyampaiannya juga disesuaikan dengan kondisi usia dari anak anak kita, dan betul apa yang di katakan oleh Pak Chairil bahwa edukasi tersebut merupakan sarana mempersiapkan secara dini generasi pelanjut yang sadar berlalu lintas, melalui progran Polisi Sahabat Anak," kata H. Muh. Nawir.
Lanjut konfirmasinya, H. Muh. Nawir katakan, Sosialisasi edukasi dini melalui program Polisi Sahabat Anak memiliki berbagai tujuan jangka panjang, selain menyiapkan generasi pelanjut yang sadar berlalu lintas, juga untuk menghilangkan image negatif dari sosok polisi di mata anak.
"Mungkin kita sering mendengar atau melihat, jika ada anak yang rewel, maka di jadikanlah sosok polisi untuk menakut-nakutinya, ini menyebabkan secara langsung tertanam di alam bawah sadar si anak, yang menyebabkan si anak akan selalu berusaha menjauhi polisi, bahkan menganggap sosok polisi itu adalah sosok yantg seram, bengis dan harus di musuhi," ujarnya menceritakan sebuah fenomena.
Menurutnya, salah satu dari tujuan sosialisasi Polisi sahabat Anak adalah menghilangkan dari alam bawah sadar anak anak kita pada sosok polisi yang seram, dengan cara sambangi mereka di sekolah sekolah, berinteraksi dengan mereka, dan berkomunikasi dengan mereka, menampilkan sosok polisi humanis yang ternyata tidak se seram yang mereka selalu dengar dari orang sekitarnya.
"Dengan membiasakan anak anak kita terhadap sosok polisi yang ideal dan humanis, kami yakin anak anak kita akan mudah menerima polisi, dan jika telah terbentuk hubungan yang harmonis antara anak anak usia dini dengan sosok polisi maka akan mudah menanamkan kesadaran berlalu lintas kepada anak anak kita, dan Insya Allah kita sudah bisa optimis untuk persiapkan generasi pelanjut yang sadar berlalu lintas di masa yang akan datang," tutupnya dengan yakin. (Caverius Adi)
Tulis Komentar