Porospro.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali mengantisipasi terjadinya lonjakan harga gula yang beberapa waktu lalu senpat terjadi lonjakan di beberapa toko yang menjual dengan harga tinggi.
Bahkan, dulu itu, ada yang sampai dengan Rp 15.000 -18.000 per kilogram. Harga ini jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp 12.500 per kilogram.
"Tidak bisa dipungkirilah pasti sudah ada (kenaikan harga) di pasaran , karena dari distributor menjual (sudah) di atas Rp 15.000 per kilogram, sehingga harga kesepakatan ritel untuk menjual gula tidak di atas Rp 12.500 per kilogram," kata Kepala Disdagtri Inhil, Dhoan Dwi Anggara, baru-baru ini.
Dia meyakini, motif kenaikan harga gula yang dilakukan oleh pengusaha gula waktu itu lantaran masih menunggu impor. Sebab, kucuran impor gula sangat dibutuhkan bagi ritel untuk memberikan harga dibawah HET.
Tidak dipungkiri, pengusaha ritel juga memiliki anggaran untuk membayar operasional, sehingga kenaikan harga merupakan cara ritel agar tidak rugi. Untuk itu, atas nama pemerintah, dia menghimbau dan mengajak bersama-sama berupaya melakukan antisipasi agar harga komoditas tidak bergejolak.
"Tapi memang ada beberapa komoditas yang agak telat atau langka, misal gula eceran sekitar sekarang Rp 18.000 per kg," tutupnya. (Advertorial)
Tulis Komentar