Porospro.com - Wabah virus Corona (Covid-19) yang melanda tanah air berdampak pada hampir semua sendi kehidupan, termasuk industri pertelevisian.
Semua production house (PH)atau rumah produksi di Indonesia tak bisa lagi melakukan proses syuting sinetron.
Pada hari-hari jelang bulan Ramadan seperti sekarang, para PH biasanya sudah mulai memproduksi sinetron religi, bahkan tak jarang sudah ada yang tayang. Sayangnya, hal tersebut kini tak bisa dilakukan karena virus Corona, seperti ditulis di muka.
Bila di industri lain bisa tetap melakukan produksi dengan work from home sesuai anjuran pemerintah, di industri televisi nyaris tidak bisa. Proses produksi sebuah sinetron harus bekerja dalam lingkup tim yang tak bisa dipisah-pisah.
“Kita tidak bisa work from home karena kita bekerja secara kolektif, bekerja bersama-sama,” kata Chand Parwez Servia, produser dan pemilik rumah produksi Kharisma Starvision Plus, dikutip dari Kompas.com, Rabu, 8 April 2020.
Senada dengan Chand Parwez, humas Sinemart Dini Suryani menyebut pihaknya baru-baru ini terpaksa menghentikan proses syuting beberapa judul sineron religi yang sedianya bakal tayang menemani pemirsa SCTV selama bulan Ramadan.
Dini menerangkan, proses produksi sinetron Ramadan yang biasanya hanya tayang selama sebulanan tidak berbeda dengan proses syuting sinetron strippingnon-Ramadan, yakni on-going alias berlangsung ketika sedang tayang.
Artinya, Sinemart tidak memiliki stok episode sinetron Ramadan baru yang bisa tayang sebulan penuh.
“Full 30 episode enggak ada. Karena kita kan enggak tahu situasinya akan begini, enggak berani stok full juga, biasanya semua (dikerjakan) on-going,” terangnya.
Terkait program sinetron Sinemart apa yang bakal ditayangkan SCTV ke depan, hal itu kewenangan SCTV. “Karena situasi begini, ada beberapa yang tidak bisa melanjutkan syuting, berarti wewenang di SCTV, bagaimana mengatur penayangannya,” ujarnya.
Multivision Plus, PH yang belakangan ini memasok sinetron-sinetron di ANTV pun tak bernasib lebih baik. Bos Multivision bahkan sudah pasrah bila himbauan work from home tak dicabut sampai 19 april 2020 atau tiga hari jelang Ramadan.
Namun begitu, meski mungkin sinetron-sinetron religi bakal absen pada momen bulan puasa tahun 2020 ini, hal tersebut bukanlah kiamat. Ia meyakini bahwa wabah Corona yang menghantam industri pertelevisian pasti akan berlalu.
“Kalau setelah tanggal 19 April (imbauan) stay at home dicabut, mungkin masih ada harapan. Sekarang kita serba dalam ketidakpastian, tapi kita harus menghadapi dengan satu pengertian bahwa badai ini akan berlalu,” kata Raam.
Sumber: popmagz.com
Tulis Komentar