Porospro.com - Virus Corona memang bisa menyerang siapa saja. Sebelumnya muncul anggapan bahwa COVID-19 lebih berisiko pada orang-orang tua. Namun belakangan banyak anak muda yang juga tertular dan terpengaruh cukup parah. Baru-baru ini seorang remaja berusia 17 tahun di Amerika Serikat dilaporkan meninggal karena Corona.
Seorang siswa SMA perempuan bernama Jameela Dirrean-Emoni Barber meninggal di UGD pada Sabtu minggu lalu. Dilaporkan bahwa ia meninggal karena virus Corona tapi tidak punya masalah kesehatan apapun sebelumnya. Jameela pun merupakan kasus kematian pertama di kotanya karena COVID-19.
Remaja dan anak-anak jarang menjadi korban virus Corona. Tidak diketahui bagaimana Jameela terinfeksi COVID-19 dan berapa lama ia sakit. Namun remaja tersebut dibawa ke UGD akhir pekan lalu dan meninggal sebelum ia bisa dirawat.
"Dia meninggal pada Sabtu. Malam Jumat, dia menelepon mengatakan pada gurunya sedang tidak enak badan. Dia minta maaf kalau tugasnya terlambat. (Dia bilang) setelah merasa lebih baik, dia akan menyerahkan tugasnya. Dia adalah pelajar yang luar biasa. Dia adalah anak yang punya kelas," kata Kepala Sekolah Eleanor Webb dilansir Fox 32 Chicago.
"Aku menangis dengan para siswa. Aku bicara dengan siswa-siswa. Aku menyemangati mereka. Dia adalah seseorang yang spesial. Dia benar-benar spesial," tambahnya.
Kepergian Jameela pun dirindukan oleh guru dan teman-temannya. Apalagi Jameela adalah sosok pelajar yang semangat sekolah dan berkegiatan. "Dia adalah siswa yang manis. Kepribadiannya baik. Seorang pemimpin. Aku bisa bilang dia seseorang yang spesial dan dia akan melakukan sesuatu yang spesial dalam hidupnya," kata guru Dr. Elijah Granger.
Kepergian Jameela juga semakin meyakinkan komunitas pentingnya melakukan social distancing. "Kami mengajak kalian untuk mendukung bisnis lokal dan tetap mengambil langkah pencegahan seperti social distancing enam kaki, menggunakan penutup wajah, tidak menyentuh wajahmu, dan sering mencuci tangan," kata petugas kota.
Sumber: detik.com
Tulis Komentar