Pengedukasian Sertu Abu Kosim Kepada Peternak di Wilayah Binaannya

Pengedukasian Sertu Abu Kosim Kepada Peternak di Wilayah Binaannya

Porospro.com - Babinsa Kelurahan Ratusima, Kecamatan Dumai Selatan, Koramil 01/Dumai, Sertu Abu Kosim, pada hari Selasa (20/02/2024) melaksanakan sosialisasi pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di RT 20 milik Imron.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang PMK, serta memberikan edukasi tentang cara pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut.

Sertu Abu Kosim menjelaskan bahwa PMK adalah penyakit yang menyerang hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan domba. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak.

"Gejala PMK antara lain, demam tinggi, lepuh pada mulut dan kuku, serta nafsu makan menurun. Jika hewan ternak menunjukkan gejala tersebut, segera laporkan kepada dinas peternakan setempat," kata Sertu Abu Kosim.

Sertu Abu Kosim juga memberikan beberapa tips pencegahan PMK, antara lain, Menjaga kebersihan kandang hewan ternak, Melakukan vaksinasi hewan ternak, Tidak membeli hewan ternak dari daerah yang terjangkit PMK, Mencuci tangan dengan sabun setelah berkontak dengan hewan ternak.

Imron, pemilik kandang hewan ternak di RT 20, menyambut baik sosialisasi yang dilakukan oleh Babinsa. Ia mengatakan bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan hewan ternaknya.

"Terima kasih kepada Babinsa yang telah memberikan sosialisasi tentang PMK. Kami akan menerapkan tips-tips yang diberikan untuk menjaga kesehatan hewan ternak kami," kata Imron.

Sosialisasi pencegahan PMK yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 01/Dumai merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut. 

Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, diharapkan PMK dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar