POROSPRO.COM - Suasana ceria menyelimuti Venue Futsal Sungai Beringin, Tembilahan, Sabtu (4/10/2025) pagi. Puluhan anak TK tampak antusias memegang canting kecil, mencoretkan malam di atas kain putih. Dengan wajah penuh semangat, mereka mengikuti Lomba Membatik Anak TK tingkat Kabupaten Indragiri Hilir, yang menjadi bagian dari kegiatan “Ayo Berdaya” tingkat Provinsi Riau.
Mewakili Bupati Indragiri Hilir, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Inhil H. Fajar Husin membuka kegiatan tersebut secara resmi. Lomba ini juga diikuti secara virtual oleh Bunda PAUD Kabupaten Inhil, Hj. Katerina Susanti Herman, bersama jajaran PP-PAUD, TP-PKK, Dinas Pendidikan, IGTKI-PGRI, serta para guru dan orang tua murid dari berbagai PAUD di seluruh Inhil.
Dalam sambutannya, Hj. Katerina Susanti Herman mengungkapkan bahwa lomba membatik tahun ini digelar serentak di tiga kecamatan, yakni Tembilahan, Tanah Merah, dan Tempuling. Ia berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan kreativitas dan kecintaan anak-anak terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa.
“Melalui kegiatan membatik, anak-anak belajar tentang kesabaran, ketelitian, dan rasa bangga terhadap karya sendiri. Semoga kegiatan ini menjadi langkah kecil untuk melestarikan budaya Indonesia sejak usia dini,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, H. Fajar Husin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Menurutnya, lomba membatik bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana memperkuat karakter dan kebanggaan terhadap jati diri bangsa.
“Anak-anak adalah penerus budaya kita. Dengan kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur bangsa,” ucapnya.
Kegiatan “Ayo Berdaya” ini merupakan bagian dari peringatan Hari Batik Nasional Tahun 2025 yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Suasana hangat dan kebersamaan tampak jelas di lokasi. Para orang tua dan guru dengan sabar mendampingi anak-anak yang berusaha menuntaskan karya batiknya masing-masing.
Gelak tawa, warna-warna cerah, dan semangat belajar yang terpancar dari wajah para peserta menjadi bukti bahwa batik bukan sekadar kain, tetapi identitas budaya yang hidup di hati generasi muda Inhil. (adv)
Tulis Komentar