Usai 3 Bulan Lockdown Paling Ketat di Eropa, Spanyol Terima Kembali Turis

Usai 3 Bulan Lockdown Paling Ketat di Eropa, Spanyol Terima Kembali Turis

Porospro.com - Spanyol mencabut keadaan darurat hari Minggu (21/06) dan membuka perbatasan bagi pengunjung dari hampir semua negara Eropa, tanpa harus melakukan karantina.

Selama tiga bulan penuh Spanyol menerapkan salah satu karantina wilayah paling ketat di Eropa, dalam upaya mengatasi dan menekan wabah virus corona

Perdana Menteri Pedro Sanchez memperingatkan, protokol kesehatan harus tetap ditaati meski berbagai aturan untuk menangani Covid-19 telah dilonggarkan.

Wabah menyebabkan tak kurang dari 28.322 orang meninggal dunia di Spanyol, tertinggi ketiga di Eropa.

Keadaan darurat diumumkan pada 14 Maret 2020 dan selama beberapa pekan warga tak bisa keluar rumah untuk berolahraga dan anak-anak tidak boleh keluar rumah untuk alasan apa pun.

Apakah gelombang kedua pandemi Covid-19 akan segera terjadi?

Virus corona: Apa yang dimaksud dengan resesi?

Piala Eropa 2020 batal, Disneyland tutup, BTS gagal konser dapatkah olah raga dan hiburan 'selamat' dari virus corona?

Dengan membuka perbatasan, Spanyol menerima lagi wisatawan mancanegara. Tak kurang dari 80 juta orang berkunjung ke Spanyol setiap tahun.

Pembukaan kembali lokasi wisata populer dianggap sangat penting bagi perekonomian Spanyol. (Getty Images)

Sekitar 12% pendapatan bruto Spanyol disumbangkan dari sektor ini.

Membuka pariwisata sebelum musim panas berakhir dianggap vital untuk perekonomian Spanyol.

Pemeriksaan suhu tubuh diterapkan kepada setiap orang yang tiba di berbagai bandara internasional Spanyol. Para pendatang itu juga diminta memberi tahu otoritas bandara apakah mereka pernah terpapar Covid-19.

Spanyol membuka perbatasan mereka untuk seluruh penduduk dari negara Uni Eropa dan negara zona Schengen lainnya yang tak tergabung dalam organisasi regional itu.

Warga boleh keluar negeri

Tak kurang dari 80 juta wisatawan berkunjung ke Spanyol setiap tahun. (EPA)

Penduduk Spanyol juga bisa melakukan perjalanan tanpa batas di negara mereka sendiri.

Namun aturan jarak sosial tetap ada. Setiap orang harus berjarak 1,5 meter di ruang publik, mengenakan masker di pertokoan maupun angkutan umum, dan secara rutin mencuci tangan.

"Kita harus tetap waspada dan secara ketat mengikuti langkah-langkah kebersihan dan perlindungan," kata Snchez.

Dia memperingatkan risiko gelombang kedua, "yang harus dihindari dengan cara apa pun".

Perbatasan darat Spanyol dengan Portugal tetap ditutup hingga 1 Juli, atas permintaan Portugal.

Prancis buka sekolah

Di Prancis jutaan anak sedang bersiap untuk kembali ke sekolah, Senin (22/06).

Para pelajar di negara itu sudah menghabiskan sekitar tiga bulan belajar di rumah.

Angka kematian akibat Covid-19 di Prancis mencapai 29.633 kasus. (AFP)

Aktivitas belajar di sekolah dibuka kembali untuk semua murid di sekolah dasar dan menengah hingga usia 15 tahun.

Pemerintah Prancis juga mengizinkan bioskop beroperasi kembali, Senin. Stadion juga diperkenankan dibuka kembali untuk aktivitas olahraga.

Sementara itu, di Italia pertandingan sepak bola Serie A yang lama ditunggu publik sudah dimulai lagi, 20 Juni lalu, setelah tiga bulan dihentikan sementara.

Menurut angka resmi terbaru, angka kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai 34.610 kasus.

Jumlah itu adalah yang tertinggi kedua di Eropa, di bawah Inggris (42.461 kasus) Prancis (29.633).

Menurut angka resmi terbaru, angka kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai 34.610 kasus. Jumlah itu adalah yang tertinggi kedua di Eropa, di bawah Inggris (42.461 kasus) Prancis (29.633 kasus).

Angka-angka itu mesti ditilik secara hati-hati, karena setiap negara memiliki cara berbeda untuk menghitung kematian akibat Covid-19.

 

Sumber: detik.com

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar