Yordania, Oman dan Bahrain Dukung Perjanjian Damai UEA-Israel

Yordania, Oman dan Bahrain Dukung Perjanjian Damai UEA-Israel

Porospro.com - Dukungan untuk perjanjian damai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel datang dari tiga negara Arab, yakni Oman, Bahrain dan Yordania. Ketiga negara itu menyambut baik perjanjian yang mengatur normalisasi hubungan antara UEA dan Israel.

Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Anadolu, Sabtu (15/8/2020), otoritas Oman menyatakan dukungan atas keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Oman mengharapkan perjanjian itu bisa berkontribusi pada perdamaian yang menyeluruh, adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.

Juru bicara Kementerian Oman, seperti dikutip kantor berita Oman News Agency (ONA), menyebut perjanjian UEA dan Israel itu sebagai langkah 'bersejarah'. "Kesultanan Oman mendukung perjanjian itu," sebut sejumlah sumber pada Kementerian Luar Negeri Oman.

Otoritas Bahrain dalam pernyataannya menyebut perjanjian damai antara UEA dan Israel itu meningkatkan kesempatan bagi terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Bahrain bahkan memuji Amerika Serikat (AS) -- sebagai penengah dalam perjanjian ini -- untuk upayanya mewujudkan kesepakatan UEA dan Israel.

"(Perjanjian UEA-Israel) Ini sebuah langkah untuk meningkatkan peluang dalam mencapai perdamaian di Timur Tengah," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Bahrain.

"Kerajaan Bahrain menyampaikan selamat secara hangat kepada UEA bersama dengan AS dan Israel karena mencapai kesepakatan yang menghentikan pencaplokan wilayah Palestina," sebut Kementerian Luar Negeri Bahrain dalam pernyataannya.

Diketahui bahwa dalam kesepakatan yang diumumkan oleh AS -- sebagai penengah -- pada Kamis (13/8) waktu setempat, Israel berjanji untuk menangguhkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat sebagai imbalan atas kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA.

Sementara itu, otoritas Yordania yang juga memberikan sambutan baik, menyebut bahwa perjanjian itu bisa memiliki dampak bermanfaat jika mendorong Israel untuk menerima negara Palestina yang berdiri di wilayah yang diduduki sejak Perang Timur Tengah tahun 1967 silam.

"Jika Israel menganggapnya sebagai insentif untuk mengakhiri pendudukan... itu akan membawa kawasan menuju perdamaian yang adil," ucap Menteri Luar Negeri, Ayman Safadi.

Diketahui bahwa Yordania dan Mesir terlebih dulu melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. UEA menjadi negara Arab ketiga yang melakukan langkah serupa.

 

Sumber: detik.com

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: redaksiporospro@gmail.com Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar