Porospro.com - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital, pada Kamis 15 Juli 2021 pukul 13.30 WIB - selesai di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
4 kerangka digital diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Kemudian, Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
OLEG SANCHABAKHTIAR (Creative Concept dan Direktur Expert Planet Design Indonesia), pada sesi Kecakapan Digital. Oleg memaparkan tema “TIPS DAN TRICK CARA MEMBUAT KONTEN YANG MENARIK BAGI GENERASI MILENIAL”.
Dalam pemaparannya, Oleg menjelaskan tips dan trik cara membuat konten yang menarik bagi generasi milenial antara lain, membuat konten yang orisinil, membuat headline yang menarik, isi yang memberikan informasi pengetahuan yang akurat, perspektif baru, menginspirasi, dengan kemasan yang sangat menghibur, durasi yang cukup, mempunyai jadwal tayang yang teratur, serta tau konten yang paling banyak diminati generasi milenial.
Konten yang paling banyak diminati seperti, hiburan, liburan, video viral, meme, inspirasi dan motivasi, gambar indah, kutipan, kisah menyentuh, tips dan trik, serta video tutorial. Tips dan trik konten yang dapat disebut menarik dan punya nilai positif berupa, berkualitas isi dan marketnya sesuai pasarnya, berkualitas mudah ditemukan, berkualitas mudah dibaca, berkualitas untuk bisa dibagikan, yang berkualitas akan mudah diingat, serta mengaplikasikan berkawan, berkarya, dan bebagi di Tanah Indonesia.
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, ALIY HAFIZ (Kepala Lembaga Penelitian AMIK Dian Cipta Cendekia dan Pengurus APTIKOM Lampung”. Aliy mengangkat tema “TIPS AMAN BERINVESTASI ONLINE”.
Aliy menjelaskan Investasi merupakan metode pekerjaan uang untuk menghasilkan uang. Alasan berinvestasi, sebagai tabungan, deposito, asset tanah dan bangunan, serta pensiun dini. Terdapat beberapa jenis pilihan investasi antara lain, saham, reksa dana, valuta asing, crypto, dan logam mulia. Tips aman saat berinvestasi dengan cara, kenali tips investasi, pilih perantara yang tepat, skema investasi, dan diverifikasi investasi dan mempunyai aliran pendapatan. Waspada dan laporkan investasi bodong melalui lapor.go.id, cekrekening.id, patrolisiber.id, waspadainvestasi@ojk.go.id serta konsumen@ojk.go.id.
Sesi Budaya Digital oleh, MUHAMMAD NOR (Dosen FKIP Universitas Riau). Nor memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”.
Nor memaparkan peran litersi digital dalam dunia pendidikan antara lain, mengedukasi warga sekolah, terutama siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi. Menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif. Dapat menggunakan media digital secara bijak, kreatif, dan bertanggung jawab, mengetahui aspek-aspek dan konsekuensi yang berlaku. Serta, mempermudah dan meningkatkan literasi yang lebih interaktif antara peserta didik adan anak didik.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan literasi digital mencakup, usia, gender, tingkat pendidikan, domisili, pengaruh hoax, dan penggunaan internet yang intensif. Tantangan dunia digital antara lain, perubahan kareakter pada peserta didik, pola tingkah laku dan perilaku sosisal, serta eksistensi budaya. Tantangan dunia pendidikan meliputi, meningkatkan kualitas diri, meningkatkan taraf kualiatas pendidikan dan tekonololgi. Serta, membawa manusia ke masa depan yang lebih baik. Kemajuan teknologi tidak akan menghilangkan peran guru, peran guru sangat dibutuhkan untuk suatu pembelajaran yang berhasil guna anak didik.
Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital Oleh, TANTRI PUSPITA YAZID (Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Unri). Tantri mengangkat tema “SUDAH TAHUKAH KAMU DAMPAK PENYEBARAN BERITA HOAX?”.
Tantri membahas bentuk hoax yang paling sering diterima berupa tulisan, gambar, dan video. Media sosial menjadi saluran penyebaran hoax tertinggi dengan persentase 92,40%. Isu hoax paling banyak mencakup isu sosial politik, SARA, dan kesehatan. Penyebab dan pemicu hoax meliputi, prioritaskan isi daripada sumber beritanya, suka berbagi namun malas membaca, mengikuti tren, merasa paling update dan ingin pengakuan, dibayar pihak tertentu, serta tidak mempunyai pekerjaan. Dampak penyebaran hoax pada psikologi akan merusak kesehatan mental dan sosial yang menyebabkan konflik sosial.
Cara mengidentifikasi hoax antara lain, tidak hanya membaca judul saja, cek media apa yang mempublikasikan, cek tanggal dan waktu publikasi, cari tahu penulisnya, lihat jika ada tautan dan sumber yang digunakan, lihat jika ada kutipan dan foto yang dipertanyakan keasliannya, waspadai bias konfirmasi, cari sumber berita lain, serta pikirkan kembali sebelum berbagi. Seluruh tindakan yang memproduksi maupun menyebarkan hoax melalui platform adalah tindakan melanggar hukum dan berpotensi untuk dikenakan pasal UU ITE dan KUHP.
Webinar diakhiri oleh, JODDY CAPRINATA (Founder dan COO of Bicara Project, & Influencer dengan Followers 12,5 Ribu).
Joddy menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, dunia kreatif memang tidak memiliki batasan tetapi perlu diasah agar ide-ide yang bermunculan dapat menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat sekitar. Peran literasi digital dalam pendidikan adalah mengedukasi warga sekolah terutama siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi.
Cara mengidentifikasi hoax antara lain, tidak hanya membaca judul saja, cek media apa yang mempublikasikan, cek tanggal dan waktu publikasi, cari tahu penulisnya, lihat jika ada tautan dan sumber yang digunakan, dan juga lihat jika ada kutipan dan foto yang dipertanyakan keasliannya. Serta, terus sebarkan hal-hal positif dalam menyebarkan konten, menjaga diri tetap sehat dalam dunia nyata, dan batasi diri terhadap hal negatif. (rilis)
Tulis Komentar