Porospro.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meresmikan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) secara virtual, Jumat (25/9) pukul 14.00 WIB. Jalan tol sepanjang 131 kilometer ini pun sudah bisa langsung beroperasi terhitung Sabtu (26/9) pukul 06.00 WIB dan untuk beberapa waktu.
Peresmian dilakukan secara virtual, namun tetap berlangsung meriah di tengah guyuran hujan di gerbang tol Dumai. Dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BPJT Danang Parikesit, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Wagubri Edy Natar Nasution dan seluruh Forkopimda Provinsi Riau.
Juga hadir legislator Senayan H Arsyadjuliandi Rachman yang juga mantan Gubri dan mantan Plt Gubernur Wan Thamrin Hasyim dan Wan Abu Bakar. Seluruh unsur pimpinan PT Hutama Karya (HK) dari Dirut Budi Harto dan pimpinan PT HK Infrastruktur pun tampak hadir selaku pelaksana pekerjaan di sepanjang 131 kilometer tersebut.
Peresmian secara virtual ini dilakukan untuk pertama kalinya di Indonesia. Presiden Joko Widodo hadir dari Istana Bogor didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Moeldoko. Diselenggarakan secara virtual dan disaksikan masyarakat di seluruh Indonesia melalui live streaming yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Negara.
"Mulai Sabtu, 26 September pukul 06.00 WIB sudah langsung beroperasi. Gratis ya, atau belum berbayar," kata EVP Sekretaris Perusahaan PT HK Muhammad Fauzan menginformasikan usai peresmian virtual di gerbang Dumai, kemarin siang.
Ditambahkannya, dengan demikian maka masyarakat pengguna jalan sudah dapat langsung mencoba melewati ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai dari gerbang Pekanbaru maupun Dumai dan pintu tol lainnya di sepanjang 131 kilometer jalan.
Mengenai masih digratiskan atau belum berbayar, ditambahkan Fauzan jadwalnya masih akan terus berlangsung hingga ditetapkannya keputusan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR.
"Hingga diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Penentuan Tarif Tol oleh Menteri PUPR masih tetap beroperasi gratis," bebernya.
Meskipun belum berbayar, namun diingatkan pihak HK, bagi pengguna jalan tol yang akan melintas tetap harus melakukan tapping dengan menggunakan kartu uang elektronik di jalan Tol Permai ini.
"Artinya kartu tetap ditempel, walaupun tanpa saldo di setiap gerbang tol bagi yang keluar dan masuk," pesannya.
Sementara Presiden Jokowi dalam pengarahannya dari Istana Bogor menyampaikan, tak hanya menjadi tol pertama bagi masyarakat di Provinsi Riau, namun keberadaan tol ini juga akan mendatangkan banyak manfaat khususnya bagi masyarakat di sekitar jalan tol.
"Alhamdulillah pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,5 km dengan biaya Rp12,18 triliun telah rampung dan telah selesai serta dapat dioperasikan secara penuh dan sudah bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif baik bagi masyarakat di Riau atau masyarakat yang melintas," ujar Jokowi.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa hadirnya jalan tol Pekanbaru–Dumai akan meningkatkan konektivitas antara ibukota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju, serta Kawasan Industri Perkebunan lainnya.
Jalan tol ini juga akan memperpendek jarak tempuh dari yang sebelumnya sekitar 200 km dari jalan nasional menjadi hanya 131 km jika lewat jalan tol. Dengan kondisi di mana wilayah ini sering dilintasi oleh truk-truk pengangkut sawit serta minyak, maka logistik akan menjadi efisien dari segi waktu maupun biaya. Tak hanya itu, keberadaan jalan tol ini sudah mengundang minat investasi untuk mengembangan usaha di sekitar tol ini seperti kawasan industri, perumahan, dan pariwisata.
Pertumbuhan sentra-sentra baru ini menurut Presiden sudah pasti akan meningkatkan aktivitas perekonomian di sekitar wilayah tol yang akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Minat investor harus direspons dengan cepat sehingga masyarakat bisa mendapatkan dan merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur.
"Jadikanlah pembangunan infrastruktur ini modal untuk mengembangkan lebih banyak lagi peluang usaha dan juga sarana untuk peningkatan pemerataan kesejahteraan masyarakat," tutup Jokowi menandai diresmikannya jalan tol tersebut.
Dalam pada itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, selain peresmian tol Pekanbaru-Dumai, juga dilaksanakan penandatanganan pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Rengat dan juga Rengat-Jambi, yang nantinya akan menyambungkan ruas jalan tol Pekanbaru-Lampung-dan Palembang.
"Bersamaan peresmian, kami juga menandatangani perjanjian kerja antara PU dengan PUJT untuk ruas jalan Pekanbaru-Rengat, ke arah selatan menuju Jambi," kata Basuki.
Ruas Pekanbaru-Rengat sendiri akan dikerjakan sepanjang 175 kilometer, kemudian dari Rengat ke Jambi sepanjang 195 kilometer. Proses dan tahapannya dipastikan Basuki bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Sedang kami usahakan percepatannya. Ditargetkan tiga tahun, 2023 in sya Allah rampung," tambah Menteri PUPR.
Sementara Gubri mengatakan, pihaknya atas nama Pemprov Riau mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah membangun jalan tol di Riau. Dengan adanya jalan tol ini, akan sangat membantu masyarakat.
"Alhamdulillah dengan diresmikannya jalan Tol Ruas Dumai-Pekanbaru, yang merupakan tonggak sejarah adanya pembangunan jalan tol pertama di Provinsi Riau,sudah pasti akan sangat bermanfaat. Bukan hanya bagi warga Kota Dumai saja, tetapi juga bagi warga kabupaten lain dan semua pelaku usaha akan turut menikmati fasilitas jalan bebas hambatan ini di dalam kegiatan perekonomian daerah," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, Kota Dumai merupakan pelabuhan utama Riau yang menjadi pintu ekspor dan impor. Baik komoditi yang berasal dari Provinsi Riau maupun dari provinsi tetangga, menuju Selat Malaka. Baik itu ke Malaysia, Singapura dan negara lainnya.
"Pelabuhan Dumai juga dikembangkan sebagai pelabuhan penyeberangan antarnegara, yaitu dengan akan dioperasionalkannya kapal Ro-Ro Dumai–Malaka, sebagai hasil kesepakatan kerja sama Indonesia–Malaysia–Thailand Growth Triangle (IMT-GT, red)," sebutnya.
Dengan beroperasinya Tol Permai, maka akan mampu memperlancar akses ke Pelabuhan Dumai. Yang pastinya akan memperlancar arus ekspor dan impor, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
"Di samping itu, jalan tol ini juga turut dimanfaatkan bagi pembangunan kepariwisataan di Pulau Rupat yang merupakan pulau terluar serta telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Terdapat pantai pasir yang cukup indah sepanjang 24 km dan langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Saat ini sudah ada penyeberangan dari Dumai ke Pulau Rupat yang dibangun Pemprov Riau dan beroperasi setiap hari," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubri mengharapkan kiranya Presiden berkenan memberikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur pulau terluar di Pulau Rupat dan pengembangan kepariwisataannya sehingga menjadi destinasi pariwisata internasional.
"Kami juga ingin menyampaikan harapan kepada pihak pengelola Tol Permai agar pengelolaan rest area dapat diprioritaskan kepada pelaku UMKM Riau. Hal ini dapat memperluas peluang lapangan kerja sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat," harapnya.
Terpisah, Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengaku sangat bersyukur Tol Permai sudah bisa digunakan masyarakat Riau, khususnya Dumai. "Walaupun diguyur hujan, namun pelaksanaan peresmian berjalan lancar. Alhamdulillah tol ini jadi kebanggaan dan dambaan masyarakat Dumai," terangnya.
Dengan adanya Tol Pekanbaru-Dumai akan mempersingkat waktu menuju Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau.
"Biasanya bisa sampai 4-5 jam ke Pekanbaru. Dengan adanya tol menjadi hanya 1,5-2 jam saja," ujarnya.
Dengan efisiensi waktu ini, tentunya pelaku usaha akan diuntungkan, serta perekonomian akan meningkat, dengan begitu kesejahteraan masyarakat Dumai akan meningkat.
"Selain diharapkan dengan akses yang mudah tersebut akan banyak investor yang akan daatang ke Dumai untuk berinvestasi," terangnya.
Dengan banyaknya investor berinvestasi di Dumai, maka peluang lapangan kerja akan terbuka lebar bagi para pemuda dan pemudi Kota Dumai.
"Saya sangat yakin, dampak dari keberadaan Tol Pekanbaru-Dumai dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dan membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dumai," terangnya.
Di sela-sela kegiatan peresmian tersebut, Direktur Utama HK Budi Harto menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. Baik stakeholder maupun masyarakat di Riau sehingga pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai dapat berjalan dengan baik hingga dapat diresmikan.
"Diresmikannya ruas tol Pekanbaru–Dumai ini tentu akan membawa dampak positif terutama terhadap mobilitas masyarakat di Pulau Sumatera serta memperlancar alur distribusi melalui waktu tempuh yang singkat juga biaya yang terjangkau. Setelah diresmikan, maka tol Pekanbaru-Dumai dapat beroperasi secara penuh serta dapat dilintasi masyarakat," terang Budi.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan dalam pembangunannya, tol ini menjadi istimewa karena selain diperuntukkan bagi kendaraan roda empat, disediakan pula 5 (lima) perlintasan underpass perlintasan gajah (UPG) di sepanjang Tol Permai.
"Jalan tol ini memang melewati habitat gajah di Kabupaten Bengkalis. Underpass disiapkan agar jalur jelajah gajah tidak terputus, dengan demikian biodiversity Sumatera akan terpelihara. Untuk merancang jalur perlintasan gajah melalui underpass tersebut, HK berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau," imbuh Budi.
Underpass perlintasan gajah di tol Pekanbaru-Dumai keseluruhannya berada di seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
Adapun untuk di seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) terdapat pula Jembatan Sungai Tekuana yang kerapkali disinggahi oleh 13 gajah sumatera karena lokasinya yang tidak jauh dari Pusat Pelatihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Diperkirakan underpass Tol Pekanbaru-Dumai dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah.
Selain akan membuka akses darat dari Kota Pekanbaru menuju Kota Dumai dan sebaliknya, jalan tol ini diprediksi mampu merangsang geliat perekonomian di Bumi Lancang Kuning.
"Kita tahu bahwa Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dengan sumber daya yang mendominasi yakni minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Hadirnya tol ini diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas komoditi tersebut," bebernya.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan rasa bangga dan antusiasme masyarakat Riau dan sekitarnya atas diresmikannya ruas tol Pekanbaru-Dumai ini, sehingga dapat segera beroperasi dan digunakan secara keseluruhan.
"Masyarakat sangat menantikan hadirnya tol ini, seperti sebelumnya antusias masyarakat terlihat sejak pembukaan fungsional seksi 1 (Pekanbaru–Minas) pada arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di 2019 lalu juga pada saat periode Idulfitri April lalu, di mana total kendaraan yang melintas mencapai 20 ribu lebih. Karena setelah beroperasi, jarak tempuh akan lebih singkat dibandingkan melalui jalan nasional," papar Budi Harto.
Dalam pengerjaan ruas tol Pekanbaru-Dumai, HK bersinergi dengan anak perusahaan yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor dan PT Hakaaston (HKA) selaku penyuplai kebutuhan aspal dan beton.
HKI yang berdiri pada 2015 lalu dibentuk salah satunya dalam rangka memaksimalkan manfaat penugasan yang diberikan oleh Pemerintah RI kepada HK dalam pengembangan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).
Sebelum membangun ruas Tol Pekanbaru-Dumai, HKI telah sukses membangun ruas JTTS yang lain yaitu JTTS ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km serta ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km.
Kedua ruas tersebut telah resmi beroperasi sejak tahun 2017 lalu. Tol Pekanbaru menjadi jalan tol terpanjang yang sukses dibangun HKI dibandingkan dengan pengalaman HKI lainnya di bidang yang sama.
Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Dumai sepanjang 131,5 km terdiri atas 6 (enam) seksi tol yakni seksi 1 (Pekanbaru-Minas) sepanjang 10 km , seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) sepanjang 24 km, seksi 3 (Kandis Selatan–Kandis Utara) sepanjang 17 km, seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26 km, seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,5 km dan seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25 km.
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan 5 (lima) interchange atau Simpang Susun (SS), 4 jembatan sungai yakni di Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam dan Sungai Mandau yang akan memperlancar arus perjalanan kendaraan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau.
Tol dengan lebar jalur utama sepanjang 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi oleh 7 (tujuh) gerbang tol (GT) yaitu GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Bathin Solapan, dan GT Dumai. Tol Pekanbaru-Dumai dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 6.900 kendaraan tiap harinya.
Para pengguna nantinya dapat beristirahat di 10 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area yang terdapat di sepanjang tol Pekanbaru-Dumai, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. TIP akan terbagi menjadi 2 (dua) tipe yakni Tipe A yang terletak di Km 14, Km 45, dan Km 82, sedangkan Tipe B terletak di Km 64 dan Km 13 (arah Pekanbaru).
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan fasilitas patrol yang sesuai dengan standar jalan tol yang berlaku. Terdapat 14 mobil derek, 6 ambulans, 9 mobil patroli, 7 PJR, 3 mobil rescue dan 4 mobil VMS. Karena ini merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau, Hutama Karya berharap kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60–80 km/jam.
HK juga mengimbau agar pengguna jalan dapat mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol, berkendara dalam kondisi prima, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum melintas di jalan tol.
Mengenai safety first atau mengutamakan keselamatan juga menjadi hal penting bagi yang ingin menjajal jalan Tol Permai. Kelaikan kendaraan dan kondisi fisik yang fit juga harus dikedepankan agar kecepatan di bawah 80 kilometer per jam dapat terjaga.
Kepala Cabang OPJT Indrayana yang mendampingi Riau Pos menjajal jalan tol dari gerbang Pekanbaru hingga Dumai, mewanti-wanti benar soal keselamatan berkendara. Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin lewat jalan bebas hambatan, adalah kendaraan harus dipastikan laik jalan. Kemudian mematuhi seluruh rambu-rambu, cek kendaraan, kesiapan berkendara, begitu sudah berjalan juga ditegaskannya harus patuhi jarak.
"Ya kalau lagi minum obat, usahakan jangan berkendara dulu, jarak dari satu kendaraan dengan yang lain agar betul-betul dipatuhi, apalagi akan mengambil jalur cepat," katanya.
Jika kendaraan dalam posisi kecepatan rendah, di bawah 80 km/jam, maka sebaiknya ambillah jalur kiri. Kemudian juga diingatkan Indrayana, apabila fisik sudah lelah, maka dipersilakan berhenti dulu di rest area yang sudah disiapkan.
Sumber: www.riaupos.co
Tulis Komentar