Gaji Tak Dibayarkan

Pekerja Proyek RSUD Tembilahan Mogok Kerja

Pekerja Proyek RSUD Tembilahan Mogok Kerja
Para pekerja proyek pembangunan RSUD Tembilahan saat mogok kerja. Foto: Haryadi/Lancangkuning.com

Porospro.com - Puluhan pekerja proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Puri Husada (RSUD) Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melakukan mogok kerja spontan, Minggu (13/12/2020) sekira pukul 17.00 WIB.

Pasalnya, gaji mereka diduga tidak dibayarkan selama satu bulan. Menurut informasi yang diperoleh Wartawan dilapangan, gaji pekerja tidak dibayarkan pada bulan November. Hingga detik ini nasib mereka masih digantung oleh pihak pemenang tender. 

Bukan hanya soal gaji, pekerja juga mengeluhkan uang makan sehari-hari, artinya kaum pekerja terpaksa berhutang diwarung yang tak jauh dari lokasi pembangunan proyek tersebut. Aksi mogok kerja sore tadi dibarengi dengan bakar kayu dan semen, hal demikian merupakan bentuk kekecewaan para pekerja. 

Berselang beberapa menit aksi, Aparat dari Kodim 0314 dan Polres Indragiri Hilir datang untuk melakukan pengamanan dilokasi. Tampak pula dari personil Polres Inhil melakukan dialog untuk meredam emosi para pekerja. 

"Pak kami punya anak bini yang wajib kami nafkahi, dari kemarin kami dikasih janji-janji saja. Pikirkan posisi kami juga pak, mau makan aja kami harus ngutang dulu pak," ujar salah satu pekerja saat berdialog dengan aparat. 

Hal serupa juga diucapkan Engki ia mengaku sudah hampir satu minggu tidak melakukan aktifitas pekerjaan pada pembangunan Rumah Sakit tersebut.

“Hampir satu minggu tidak bekerja, karena gaji kami belum dibayarkan. Kami hanya dijanji-janjikan, awal-awalnya kami mengerti, tetapi ini sudah hampir satu setengah bulan belum juga dibayarkan,” jelasnya. 

Sementara itu, Konsultan Pengawas PT Tujuh Jaya Konsultan Wedi saat dikonfirmasi Wartawan enggan menangapi soal gaji pekerja yang belum dibayarkan oleh pihak perusahaan. Dia mengatakan hanya bertugas mengawasi pekerjaan proyek tersebut.

"Soal gaji kami tidak mengetahui, sebab ada tim-tim kami dilapangan. Tugas kami hanya mengarahkan pekerja, misal ini sekian yang harus di cor dan ukurannya segini," kata Wedi sembari menjelaskan tufoksi Konsultan. 

Ia menambahkan, untuk seluruh pekerja dari awal pembangunan proyek ada sebanyak 170, namun sebagian ada yang berhenti ditengah jalan. 

Untuk diketahui, proyek Belanja Modal Pengadaan Kontruksi/Pembelian Gedung Kantor (pembangunan dan rehap RS) senilai Rp42 Miliyar lebih dengan masa kerja selama 255 hari terhitung sejak 17 April 2020 dan target selesai 27 Desember 2020. rls

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: redaksiporospro@gmail.com Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar