Jersey Baru Sriwijaya FC, CGS Usung Tema Back To Songket

Jersey Baru Sriwijaya FC, CGS Usung Tema Back To Songket

DUMAI - Rabu 4 September 2024, Apparel Olahraga Kota Dumai, Provinsi Riau, Circle G Sportweare meluncurkan jersey terbaru klub Sriwijaya FC yang akan mengarungi kompetisi liga 2 musim 2024/2025 ini.

Sriwijaya klub legendaris dari Palembang Sumatera Selatan beberapa bulan lalu telah mengikat kerja sama dengan Circle G Sportweare.

Beberapa waktu lalu Indrayadi SE selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC pernah memengaku telah bertemu dengan ownernya langsung Circle G.

Indrayadi memuji Circle G yangmerupakan home industri punya pabrik sendiri di Riau. Ia pun mengungkapkan alasan manajemen menerima ajakan kerjasama.

"Kita setuju karena secara kualitas design model kain yang digunakan bagus. Secara finansial mereka support. Mereka sudah ketemu suporter," Jelasnya.

Desain jersey Sriwijaya FC terbaru dengan teman "Back To Songket" mengembalikan identitas klub yang mana pernah merajai kompetisi sepakbola nasional tahun 2008 dan 2012 silam. Yang berhasil meraih Double Winner selama sejarah sepakbola Indonesia.

"Tak hanya Jersey saja. Musim ini kami untuk benar-benar mengembalikan "Identitas Asli" dan kejayaan dari tim Laskar Wong Kito," tulis manajemen di Akun Instagram resmi Sriwijaya FC.

Sementara itu, owner Circle G Sportweare Fatoni Widagdo berterima kasih atas komen dan tanggapan yang positif dari pendukung Sriwijaya FC. 

"Para fans Sriwijaya FC sangat merindukan Jersey berwarna kuning dengan kombinasi songket Palembang," Jelasnya.

Fatoni juga berharap jersey ini dapat membangkitkan semangat pemain untuk bisa tampil baik dan dapat membawa Sriwijaya Fc menuju Liga 1 indonesia musim depan.

"Sriwijaya FC adalah klub legendaris dengan sejarah panjang dan prestasi mentereng di sepakbola nasional. Semoga musim depan bisa kembali ke kasta tertinggi," pungkasnya. ***

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar