Aksi Damai di Pelindo Dumai, FAPTekal Desak PT Dumai Bulking Ganti Rugi Karyawan Korban PHK Sepihak

Aksi Damai di Pelindo Dumai, FAPTekal Desak PT Dumai Bulking Ganti Rugi Karyawan Korban PHK Sepihak

Porospro.com - Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAPTekal) kembali mendatangi pintu Gate I Pelindo Dumai untuk mendesak PT Dumai Bulking, selaku Sub Holding PT Duta Palma, agar segera membayarkan hak pesangon para pekerja yang di-PHK secara sepihak, (23/9).

Aksi ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap tenaga kerja yang merasa dizalimi oleh keputusan perusahaan.

Ketua Umum FAPTekal, Ismunandar atau yang akrab disapa Ngah Nandar, menegaskan bahwa para pekerja tersebut bukanlah karyawan baru, melainkan sudah lama mengabdi.

“Mereka sudah bekerja puluhan tahun, tetapi justru diputus hubungan kerjanya dengan cara yang sangat tidak adil,” ujar Ngah Nandar dengan nada kecewa.

Menurutnya, langkah perusahaan yang hanya memberikan bayaran satu bulan gaji kepada karyawan yang diberhentikan sama sekali tidak bisa diterima.

“Bayangkan, puluhan tahun mereka bekerja, tapi hak yang diberikan cuma satu bulan upah. Itu jelas merendahkan martabat para pekerja,” tegasnya.

Ngah Nandar menambahkan, sikap perusahaan tersebut telah melukai rasa keadilan masyarakat, khususnya para keluarga buruh yang terdampak.

“Ini bukan sekadar persoalan pesangon, tapi soal penghargaan terhadap keringat dan pengabdian mereka selama ini,” katanya.

Ia menegaskan, FAPTekal tidak akan tinggal diam melihat perlakuan semena-mena terhadap para tenaga kerja lokal.

“Kami akan terus bersuara sampai hak pekerja benar-benar dibayarkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap Ngah Nandar.

Dirinya juga menyampaikan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk pekerja yang terkena PHK saat ini, tetapi juga sebagai peringatan agar tidak ada lagi perusahaan yang memperlakukan buruh dengan sewenang-wenang.

“Kami ingin kasus ini jadi pelajaran, supaya perusahaan lain tidak seenaknya menginjak hak pekerja,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ngah Nandar turut menekankan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk dialog, namun tetap menuntut kejelasan.

“Kami tidak mencari ribut, tapi kalau hak pekerja diabaikan, kami akan terus menggelar aksi hingga ada titik temu,” tandasnya.

Mengakhiri keterangannya, Ngah Nandar mengingatkan bahwa perjuangan FAPTekal adalah demi kesejahteraan buruh dan keluarganya.

“Ini soal perut anak-istri mereka, jadi kami tidak akan berhenti memperjuangkan hingga keadilan benar-benar ditegakkan,” pungkasnya.

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar