Tak Bisa Ditolerir! Aderman Kutuk Keras PT Bukara, Kalau Tak Ada Keterangan Resmi, Kami Duduki!

Tak Bisa Ditolerir! Aderman Kutuk Keras PT Bukara, Kalau Tak Ada Keterangan Resmi, Kami Duduki!

Porospro.com - Suara keras datang dari salah satu tokoh pemuda Kota Dumai, Muhammad Aderman, SE, yang dengan tegas mengecam dugaan berulangnya kecelakaan kerja (laka kerja) di lingkungan PT Bukara. Ia menilai insiden yang disebut-sebut sudah terjadi sebanyak enam kali dalam setahun terakhir itu sebagai bentuk kelalaian serius yang tak bisa lagi ditolerir.

Dalam pernyataannya kepada media, Aderman menegaskan bahwa persoalan keselamatan tenaga kerja bukan hal sepele yang bisa dibiarkan berlalu tanpa tanggung jawab. 

“Saya mengutuk keras kejadian laka kerja yang terus terjadi di PT Bukara. Ini bukan kejadian satu atau dua kali, tapi sudah enam kali dalam setahun! Artinya ada sistem yang gagal dan nyawa pekerja dipertaruhkan,” tegasnya dengan nada marah.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan tersebut. Menurutnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau harus lebih aktif dan tidak hanya bekerja di balik meja. 

“Saya minta Disnaker provinsi itu jangan cuma duduk di kantor saja! Turun ke lapangan, periksa langsung perusahaan yang diduga lalai terhadap keselamatan pekerjanya, Kalau Disnaker Provinsi Riau tidak mengambil sikap, maka saya akan meminta Mentri Tenaga kerja segera Turun ke dumai," ucap Aderman lantang.

Lebih jauh, Aderman menilai bahwa diamnya pihak manajemen PT Bukara justru memperkeruh suasana dan melukai rasa keadilan publik. Ia menuntut agar perusahaan segera memberikan klarifikasi terbuka dan bertanggung jawab atas berbagai insiden yang menimpa karyawannya. 

“Kalau memang merasa tidak bersalah, keluarkan keterangan resmi. Tapi kalau terus bungkam, itu sama saja mengakui kelalaian sendiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Aderman juga mengingatkan bahwa keselamatan pekerja merupakan hak asasi yang harus dijaga oleh setiap perusahaan. 

“Jangan anggap pekerja itu mesin. Mereka manusia yang punya keluarga, punya anak-istri. Kalau sampai ada korban lagi karena kelalaian, kami tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

Nada suara Aderman semakin meninggi ketika membahas rencananya jika tidak ada respons dari pihak manajemen. Ia bahkan mengeluarkan pernyataan keras akan melakukan aksi besar-besaran. 

“Saya tegaskan, kalau PT Bukara tidak segera memberikan keterangan resmi dan menyelesaikan persoalan ini secara terbuka, kami bersama elemen pemuda akan menduduki perusahaan itu. Ini bukan ancaman kosong, tapi bentuk kepedulian terhadap nyawa pekerja,” tegasnya lagi.

Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak, baik pemerintah maupun perusahaan, tidak memandang enteng persoalan ini. 

“Setiap kecelakaan kerja adalah alarm kegagalan sistem. Kalau enam kali terjadi dalam setahun, itu bukan kebetulan. Itu bukti ada pembiaran,” katanya dengan tegas.

Di akhir pernyataannya, Aderman menegaskan kembali komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. 

“Kami akan terus bersuara sampai ada tindakan nyata. Jangan tunggu korban berikutnya baru bergerak. Sudah saatnya kita buktikan, nyawa pekerja di Dumai bukan angka statistik belaka,” tutupnya penuh emosi.

image
Redaksi

Berbagi informasi Tlp/WA 082389169933 Email: [email protected] Pengutipan Berita dan Foto harap cantumkan porospro.com sebagai sumber tanpa penyingkatan


Tulis Komentar