Porospro.com - Abrasi yang menyebabkan tanah longsor kerap melanda permukiman warga di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Kondisi ini menjadi perhatian Gubernur Riau Syamsuar sehingga langsung turun ke lokasi pada Minggu (29/8/2021).
Untuk menuju lokasi abrasi, Gubernur Riau menggunakan sepeda motor.
Syamsuar menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui APBD Riau 2021 telah menganggarkan bantuan relokasi rumah warga yang terkena bencana ini.
"Masalah longsor dan abrasi merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian Pemprov Riau," ujar Syamsuar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.
Dia mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan atau meminimalisasi terjadinya abrasi di kawasan pesisir Riau yang dapat berujung pada tanah longsor di kawasan pemukiman warga.
Selain menganggarkan dalam APBD Riau, upaya lain adalah dengan mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat, agar dapat membantu upaya pencegahan abrasi.
"Saya sudah beberapa kali rapat dan follow up tentang abrasi ini sampai ke pusat. Hari ini, Kepala Balai (Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III Kementerian PUPR) saya bawa (ke lokasi), agar segera ditangani sampai tingkat desa," kata Syamsuar.
Ia mengatakan bahwa akan terus mengajak BWS Sumatera III ke wilayah-wilayah rawan abrasi dan longsor di Riau.
Hal ini bertujuan agar mereka bisa menjadikan Riau sebagai salah satu fokus penanganan abrasi mereka.
"Apapun medannya, kita tempuh. Saya bawa Kepala Balai, agar dapat melihat langsung lokasi-lokasi yang terkena abrasi dan longsor, semoga dapat segera ditangani," kata Syamsuar.
Sementara itu, Bupati Inhil HM Wardan yang mendampingi kunjungan Gubernur Riau menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemprov Riau untuk merelokasi rumah warga korban abrasi di Kecamatan Tanah Merah.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan relokasi ini. Semoga dapat berjalan lancar sebagaimana harapan kita bersama," ucap Wardan.
Dia mengatakan, Kecamatan Tanah Merah masuk dalam peta wilayah rawan bencana di Kabupaten Inhil, yang ditetapkan melalui SK Bupati Inhil.
Wardan mengungkap dalam tahun ini, sudah tiga kali terjadi longsor yang mengakibatkan rumah warga rusak.
"Sampai Agustus 2021ini saja sudah terjadi tiga kali longsor di Kecamatan Tanah Merah, yang diduga disebabkan pergeseran tanah akibat abrasi karena arus laut yang kuat," kata Wardan.
Akibat bencana itu, dia menyebut telah menyebabkan 20 unit rumah warga rusak berat dan 29 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, longsor dan abrasi juga menyebabkan pasar ikan dan dermaga bongkar muat di daerah itu rusak berat.
Sumber: Kompas.com
Tulis Komentar