Porospro.com - Danramil PWK/04 MK Kapten Inf Hendri Syuar Berserta Jajaran menghadiri Kegiatan tradisi "BEGATEP" yang dilaksanakan pada hari Jum'at (29/7) selepas Sholat Jum'at.
Tradisi BEGATEP yang sudah hampir 31 tahun tenggelam itu langsung dibuka oleh Wali Kota Dumai, H. Paisal, SKM, MARS.
Orang nomor satu di Kota Dumai ini, menyambut baik apa yang di lakukan oleh warga Teluk Makmur dan Mundam yang berkolaborasi dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai.
Didalam sambutannya tradisi BEGATEP (belo Kampoeng) merupakan kegiatan yang harus di lestarikan sebagai bentuk apresiasi kepada para pendahulu pendiri kampoeng. Dan juga para tokoh masyarakat sekaligus pelestarian budaya di Kota Dumai.
"Yang kita lakukan sesuai ungkapan pepatah bijak, Mengangkat Batang Terendam. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mengangkat, melestarikan tradisi dan kebudayaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari” ujar Paisal.
Ia juga berharap, tradisi ini terus di laksanakan tiap tahunnya. Karena selain dapat menjauhkan bala dan musibah di Kota Dumai, BEGATEP Kampoeng ini bisa menjadi salah satu Ikon Wisata Religi untuk Kota Dumai.
“Saya optimis jika dikemas dengan lebih baik, BEGATEP (belo Kampoeng) ini dapat menjadi daya tarik pariwisata tersendiri bagi Kelurahan Teluk Makmur dan Mundam," tuturnya.
Disamping itu, Tokoh Masyarakat dan juga Ketua LPMK Teluk Makmur, Budi mengatakan suatu kebanggaan di acara menghidupkan kembali tradisi BEGATEP ini dibuka oleh Wali kota Dumai.
"suatu kehormatan bagi warga Kelurahan Teluk Makmur dan Mundam dimana orang nomor satu di Kota Dumai itu membuka langsung tradisi yang sudah lama tenggelam ini," ujar Budi.
Ia menjelaskan BEGATEP Kampong di laksanakan secara rombongan (berarak) dan wajib laki-laki.
Rombongan berarak yang melewati Jalan Mattaim - Jalan Muslim itu di mulai dari Sungai Kemeli Besar sampai ke Parit Batas Kelurahan Mundam, lebih kurang 9 KM.
Budi juga menjelaskan di dalam perjalanan yang sudah di tentukan, rombongan sambil mengucapkan “La Illa ha Illallah” dengan suara yang keras dan ucapan tersebut dikenal oleh masyarakat dengan istilah BEGATEP.
"Apabila rombongan yang berarak berjumpa dengan jembatan (alur Sungai, red), rombongan berhenti sejenak sambil mengumandangkan azan dan membaca do’a selamat dan do’a tolak bala yang dipandu oleh seorang imam," jelas Budi.
Disamping itu, Lurah Mundam, Afdal Fatomi Amk mengucapakan terima kasihnya kepada semua yang terlibat dalam kegiatan menghidupkan kembali tradisi BEGATEP yang di lakukan tokoh-tokoh dan masyarakat Teluk Makmur dan Mundam ini.
"Semoga apa yang di harapkan menjadi sesuai dengan keinginan, di jauhkan dari energi negatif dan musibah," ungkap Tomi sapaan akrab dari Lurah Mundam saat ditemui awak media ini.
Turut hadir DPH LAM Medang Kampai, Datuk Usman M, Kasat Pol PP Kota Dumai, Camat Medang Kampai, Kabid Kebudayaan Disdikbud Dumai, Lurah Teluk Makmur, Ketua LPMK Mundam, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Tokoh Pemuda tempatan.
Tulis Komentar